Ini Pesan Petinggi Gunung Bayan, Sebelum Meninggal Dunia di Lombok

PERJALANAN DARI LOMBAK: Peti Jenazah mendiang Pilus diterima pihak keluarganya, setibanya di Balikpapan, Minggu (6/10/2024) sekitar pukul 10.20 wita. Setelah penerbangan dari Lombok ke Balikpapan.

MEDIAOKE, KALTIM PERS – Sebelum meninggalnya Pilus (55) Kepala Kampung Gunung Bayan, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat (Kubar) menyampaikan pesan khusus kepada putranya. Sekitar 20 menit, sebelum mendiang Pilus menghembuskan nafas terakhir di Lombok, Nusa Tengara Barat (NTB) sempat berkomunikasi melalui telepon.

Dalam percakapan singkat tersebut, mendiang Pilus mengabarkan, sudah berada di Lombok. Lalu diujung komunikasinya itu, mendiang sempat mengucapkan kalimat yang menandakan firasat  meninggalkan dunia. Mendiang berpesan agar putranya yang berdomisili di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) untuk menyelesaikan fisik bangunan rumah. Selanjutnya, jika mendiang meninggal dunia agar jenazahnya dikebumikan di Kampung Perigiq, Kecamatan Jempang, Kutai Barat, tempat kelahirannya.

Percakapan terakhir tersebut sempat dipertanyakan putranya. Bermasuk menegur ayahnya, terkait kalimat yang seolah-olah ingin meninggalkan dunia tersebut. Namun saat itupula, mendiang membalas ucapan putranya, dengan tertawa kecil. Seolah-olah kalimat tersebut sebagai candaan. “Memang kalimat seperti itu yang sempat ayahnya (mendiang Pilus) utarakan kepada putranya melalui telepon,” kata Supiansyah, Kasi Pemerintahan Kecamatan Muara Pahu kepada media ini. Diketahuinya informasi ini, karena disampaikan langsung dari pihak keluarga mendiang Pilus. Sesuai pesan mendiang Pilus, dari keterangan pihak keluarganya, pemakaman dilakukan di Kampung Perigiq.

DISEMAYAMKAN DI KUKAR: Jenazah mendiang Pilus tiba dan disemayamkan di Tenggarong, Minggu (6/10/2024) sekitar pukul 12.20 wita. Kemudian akan ditentukan pihak keluarganya untuk di bawa ke Kutai Barat. Sesuai pesan mendiang dimakamkan di Kampung Perigiq, Kecamatan Jempang, Kutai Barat.

Seperti diketahui, mendiang Pilus meninggal dunia, yang akan mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Tata Cara Penetapan dan Penegasan Batas Desa (TCPPBD) yang diikuti 12 kampung se-Kecamatan Muara Pahu di Lombok, 4-9 Oktober 2024. Namun usai menempuh penerbangan Balikpapan-Lombok, mendiang bersama semua peserta bimtek menginap di Hotel Jayakarta Jalan Senggigi Lombok. Usai keluar dari toilet di tempat menginap di kamar hotel tersebut, mendiang ingin mengambil pakaian di dalam koper. Tiba-tiba, mendiang Pilus jatuh pingsan. Hal ini disampaikan  staf mendiang yang satu kamar tersebut. Camat Muara Pahu Mauliddin Said menyebutkan, bahwa mendiang Pilus, ada riwayat penyakit jantung.

Jenazah mendiang Pilus, telah tiba di rumah duka di Tenggarong, Minggu (6/10/2024) sekira pukul 12.20 wita. Setelah mendiang melakukan penerbangan dari Lombok ke Balikpapan. “Jenazah mendiang Pilus sudah kami serahkan kepada pihak keluarganya dan diterima langsung oleh istri dan anaknya,” kata Yunus Ketua Panitia Penyelenggara Bimtek TCPPBD, Minggu sore (6/10/2024). Dia mengatakan itu, saat memberikan sambutan acara penutupan bimtek di Hotel The Jayakarta. Yunus didampingi staf Pemerintah Kampung Gunung Bayan mendampingi dalam perjalanan mendiang dari Lombok sampai ke Balikpapan.

Camat Muara Pahu Mauliddin Said dan pihak penyelenggara serta seluruh peserta bimtek menyampaikan belusungkawa terhadap meninggalnya mendiang Pilus. (rud/KP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *