Pohon Pisang Tumbuh di Gang Dharma Melak Ilir

KESAL JALAN RUSAK : Di tengah Bupati FX Yapan membangun jalan di Melak, masih ada pihak yang membuat kerusakan dengan mengutamakan kepentingan pribadi tapi tidak peduli memperbaikinya. Warga Melak Ilir terpaksa tanam pohong pisang karena tak kunjung diperbaiki oleh pemilik truk.

mediaoke.KALTIM PERS – Tanam pohon pisang dan memportal jalan dengan balok kayu ulin di Gang Dharma Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak, Kutai Barat. Ini bentuk luapan kekecewaan warga, akibat akses penghubung ke Jalan 17 Agustus, rusak berbentuk kubangan.

Diduga kerusakan jalan ini akibat dilintasi truk melebihi tonase. Pengakuan warga yang sering melintas di jalan sehingga rusak tersebut adalah truk tangki pengangkut BBM dari bongkar muat kapal di Sungai Mahakam di Muara Siam ke arah Melak Ulu.

Karena tak kunjung diperbaiki, warga kesal dengan menanam pohon pisang di tengah jalan. Dengan harapan, agar Gang Dharma atau jalan sepanjang sekitar 50 meter tersebut segera diperbaiki. “Warga di sini sudah kesal pak. Karena tak kunjung diperbaiki. Makanya sampai menanam pohon pisang,” kata salah seorang warga yang rumahnya tak jauh dari jalan rusak tersebut.

Terpisah, Camat Melak Asrin Surianto yang bau mengetahui dari media ini, berjanji akan segera mencari solusi atas kerusakan jalan tersebut. “Nanti saya akan bicarakan bersama Lurah Melak Ilir. Termasuk pemilik truk penyebab rusaknya jalan tersebut,” kata Asrin, mantan Camat Muara Pahu yang sedang berada di luar daerah mengikuti kegiatan penting di Samarinda.

Pantauan media ini, truk tangki memuat BBM melintasi jalan Pangeran Hidayatullah lalu Gang Dharma menuju Jalan 17 Agustus. Karena ruas jalan lain, dilarang warga. Truk tangki BBM ini terpaksa melintasi Gang Dharma tersebut. Ini dikarenakan badan jalan yang selama ini dilintasi yakni Jalan Raden Botoh dekat dengan Lokasi bongkar muat BBM, masih pembangunan di-rigiq (beton bertulang) oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kutai Barat.

Warga Melak Ilir mengakui, Jalan 17 Agustus dan Jalan Pangeran Hidayatullah semenjak feri di Sungai Mahakam terkoneksi ke Kecamatan Mook Manaar Bulatn, sudah padat lalu lintas kendaraan warga lainnya. Ditambah lagi, semakin banyak roda empat ke Samarinda melintasi jalan tol Melak akasia Kota Bangun (Makoba). Karena kondisi jalan lebih baik dibandingkan jalan trans Kalimantan (Barong Tongkok-Samarinda) (adv/diskominfo/rud/KP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *