BANYAK DIBANGUN : Melak sebagai kota pelabuhan. Banyak sudah yang dibangun oleh Bupati FX Yapan. Tampak salah satu proyek rigiq di Jalan Pangeran Hidayatullah-Jalan Raden Botoh, Kelurahan Melak Ilir.
mediaoke. KALTIM PERS – Sebanyak 67 item proyek pembangunan dialokasikan di wilayah Kecamatan Melak, Kutai Barat. Secara keseluruhan proyek tahun 2024 ini mencapai angka sekitar Rp 57 miliar. Nilai ini belum termasuk sejumlah proyek fisik lainnya yang juga sudah dikerjakan dan sedang pengerjaan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kutai Barat.

Asrian Surianto
Camat Melak, Asrin Surianto mengatakan, proyek pembangunan yang dilakukan antara lain pemasangan Penerang Jalan Umum (PJU), bantuan ketinting, dan lainnya. Tidak termasuk, pembangunan jalan rigiq (beton bertulang) di Jalan Naras Gunaq (akses ke jembatan Aji Tulur Jejangkat). Selanjutnya, pekerjaan rigiq Jalan Raden Botoh, dan rigiq di Jalan ke Muara Barong, Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak.
Kemudian, semenisasi Jalan Gunung Aji, semenisasi parit atau drainase di Jalan Pattimura. “Intinya cukup banyak akses jalan yang dibangun oleh Pemkab Kutai Barat di Kecamatan Melak,” kata mantan Camat Muara Pahu.

PETA MELAK : Kota Melak yang difoto dari satelit terus berkembang sebagai kota pelabuhan Kutai Barat
Dengan pembangunan jalan akses ini, menurut dia, sangat membantu masyarakat. Hal ini dikarenakan, mobilisasi warga menggunakan jalan sangat penting. Tidak saja mempermudahkan warga beraktivitas ke pasar dan lainnya. Melainkan bisa dengan mudah menjual hasil perikanan, pertanian dan usaha dagang lainnya.

Seperti di Jalan Raden Botoh akses jalan tersebut, sebelumnya rusak berat. Sekarang masih tahap pengerjaan, sehingga nantinya akan mudah warga melintasinya. Termasuk jalan Raden Botoh ini akses bongkar muat BBM solar dari kapal di Sungai Mahakam ke truk tangki untuk diangkut ke mesin diesel PT. PLN.

SEBENTAR LAGI TUNTAS: Jalan Raden Botoh di Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak sedang dikerjakan rigiq. Ini akses warga Melak dan angkutan BBM PT.PLN dari bongkar muat di kapal Sungai Mahakam.
Demikiannya halnya jalan ke Muara Barong, sebelumnya jalan tanah itu berbentuk kubangan. Jika hujan sangat sulit dan licin, warga yang menggunakan kendaraan melintasinya. Kini sedang dikerjakan di-rigiq. Padahal, akses jalan ini tidak saja warga Kampung Empakuq dan Muara Bunyut, Kecamatan Melak. Melainkan warga dari kampung tetangga. Seperti beberapa kampung di wilayah Kecamatan Muara Pahu yakni Kampung Muara Beloan, Jerang Melayu, Jerang Dayak dan Mendung. (adv/diskominfo/rud/KP)
