Foto: Themandalikagp.com.
STRATEGIS DI BIBIR LAUT: Sirkuit Mandalika baru saja diresmikan pemerintah pada 12 November 2021. Sirkuit Pertamina Mandalika International Street Circuit, tempat balap motor bertaraf internasional terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta, Lombok Tengah, NTB. Dari Bandara Internasional di Lombok berjarak 23,1 kilometer atau ditempuh sekitar 28 menit.
Berbagai objek wisata berlevel internasional di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin lengkap. Setelah dibangunnya, Sirkuit Mandalika, yang diikuti pembalap terkenal dunia. Seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, dan pembalap keren lainnya. Bagaimana kondisi pencinta sirkuit dunia beserta biaya pembangunan dan sejarah namanya menjadi Mandalika? Berikut tulisan bersambung edisi ketiga,, dilaporkan oleh mediaoke.id–KALTIM PERS
PERAN Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, sangat besar terhadap pembangunan Sirkuit Mandalika di Provinsi NTB. “Penyelenggaran MotoGP di Mandalika sudah ketiga dari kontrak 10 tahun. Yakni pada 27-28 September 2024. Selain itu ada juga event Asia Road Racing Championship (ARRC) pada 26-28 Juli 2024 diselenggarakan untuk kedua kalinya di Sirkuit Mandalika,” kata Shaifullah, Guide (pemandu wisata) mandiri, dari Himpunan Pramuwisata Indonesia, mendampingi wisata oleh 12 kepala kampung se-Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kaltim ke Lombok, pada 4-9 Oktober 2024.
Bang Ipul sapaan akrab Shaifullah menyebutkan, kalau dipikirkan 3-4 tahun lalu ketika tahun 2020 tidak terbayangkan, di Lombok ada sirkuit mendunia.
Baru-baru ini, sirkuit yang memiliki panjang sekitar empat kilometer ini mencuri perhatian pembalap internasional, Valentino Rossi asal Negara Italia. Kepada presenter Trans 7, Lucy Wiryono, bahwa Valentino Rossi mengenai tantangan balapan di Mandalika, perlu mencobanya lebih dulu. Kendati demikian. Valentino Rossi sudah melihat ada sejumlah tikungan yang akan membuatnya melaju cepat. “Saya sudah melihat tata letaknya [lay out], dan video lintasannya. terlihat ada beberapa tikungan untuk melaju cepat, itu akan menyenangkan untuk balapan. Tapi untuk memahami sirkuit secara keseluruhan, trek harus selesai lebih dulu. Dan saya turun langsung dengan motor untuk mencobanya,” kata Rossi.
Ipul menyebutkan kehadiran Sirkuit Motor Gp dan ARRC di Mandalika akan mendatangkan banyak turis, sehingga dapat menghidupkan perekonomian di NTB dan sekitarnya. Hal senada dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir pada suatu kesempatan menyebutkan, khusus untuk gelaran MotoGP dan ARRC 2024, diperkirakan perputaran uangnya akan mencapai Rp 4 triliun secara nasional. Sedangkan di daerah sekitar Rp 600 miliar. Sementara pada 2023, gelaran MotoGP telah memberikan multiplier effect besar bagi masyarakat sekitar. Event ini meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional sebesar Rp 3,59 yang mencapai Rp 4,3 triliun. Dengan perputaran uang sebesar Rp 914 miliar dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.136 orang. Pendapatan naik hingga mencapai 50,5 persen, dan menarik lebih dari 100.000 penonton. “Kalau melihat Mandalika sekarang, sudah mulai dibanjiri turis. Jadi penerbangan dari luar negeri cukup banyak. Lalu kalau kita lihat restoran-restoran di sekitar Mandalika juga sudah banyak turis sekarang,” kata Erick Thohir yang dibenarkan Ipul.

AHMAD SUBAIDI/ ANTARA FOTO
BERBAGAI KELAS TIKET: Untuk harga tiket VIP dibandrol Rp 20 juta.
BANYAK PENONTON
Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan berdasarkan data loket tiket jumlah penonton yang masuk mencapai 120 ribu orang dari total 134 ribu tiket yang tercetak. Jumlah penonton MotoGP di Sirkuit Mandalika selama tiga hari perhelatan pada 27-29 September 2024 mencapai 120 ribu orang. “Kalau berapa data masing-masing per hari kami belum pilah, tetapi angka keseluruhan ini berdasarkan hasil penonton yang men-scan barkot tiket di pintu-pintu masuk tiket menuju tribun penonton,” ujarnya Priandhi Satria, dilaporkan Antara.
Menurut dia, jumlah penonton ini sama dengan catatan Dorna Sport, bawa ada peningkatan jumlah penonton MotoGP di 2024 ini dibanding dengan jumlah penonton MotoGP 2023 yang mencapai 102.929 orang dan tahun 2022 sebanyak 102.801 orang. “Ada peningkatan jumlah penonton kalau melihat dari tahun 2022 dan 2023. Jadi untuk 2024 ini lebih tinggi,” ujarnya.
Selain dari sisi penonton, catatan positif dari perhelatan MotoGP 2024, yakni tenaga marshal semuanya menggunakan tenaga lokal dibanding sebelumnya masih menggunakan tenaga luar. “Yang juga menarik menjadi catatan dorna dan pembalap pada MotoGP 2024 ini mereka mengaku puas dengan kondisi lintasan, kebersihan lintasan, cat, dan persiapan yang dilakukan lebih bagus dari sebelumnya,” terangnya.

PRO-KONTRAK PEMBANGUNAN SIRKUIT MANDALIKA
Sementara Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun sempat menyoroti pembangunan Sirkuit Mandalika yang menjadi ajang balap MotoGP dan Formula E. Melalui akun YouTube pribadi milik Refly Harun mengungkapkan bahwa antara Mandalika dan Formula E bagai anak emas dan anak pinggiran. Banyak pula para warganet yang menyebutnya demikian. “Mandalika Anak Emas, Satunya Anak Pinggiran. Padahal perbedaan biaya antara Mandalika dan Formula E jauh sekali. Mandalika itu menyedot biaya hingga Rp2 triliun, sementara Formula E hanya maksimal Rp150 miliar,” ungkap Refly Harun dalam akun YouTubenya.
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer menyebutkan bahwa proyek sirkuit ini menelan biaya Rp800 miliar. Namun, jumlahnya belum pasti, yang sudah pasti dana sudah keluar Rp122 miliar untuk membuat jalan dasarnya.
“Fase satunya ini Rp 122 miliar, panjangnya 4,3 km, paket dua saya kasih range aja ya karena belum ada resminya, itu antara Rp 650 miliar sampai Rp 700 miliar. Jadi total investasi nggak sampai Rp 1 triliun, paling Rp 800an miliar,” ucap dia, dilansir Detik,com.
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata the Mandalika, Lombok NTB, menegaskan bahwa pembangunan sirkuit Mandalika bukan dibangun dengan biaya Rp3,6 triliun.
Yang disebut dengan sirkuit Mandalika sebenarnya adalah sirkuit jalan raya atau street circuit yang dibangun sebagai bagian dari distrik sports & entertainment di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata the Mandalika.
“Pembangunan street circuit Mandalika merupakan bagian tidak terpisahkan dari pembangunan distrik Sports & Entertainment seluas 131 ha di zona tengah the Mandalika. Selain street circuit sepanjang 4,32 km yang didesain mengelilingi distrik, juga akan dibangun 10 hotel dengan kapasitas sekitar 2500-an kamar/room keys, COEX (Convention – Exhibition) Building, Rumah Sakit dan Water Park berstandar internasional,” kata Abdulbar M Mansoer.
Investor untuk pembangunan distrik ini adalah Vinci Construction Grands Projets (VCGP), anak usaha Vinci, sebuah perusahaan berskala global asal Prancis yang bergerak di bidang desain, pembiayaan, pembangunan dan operasional proyek-proyek infrastruktur dan fasilitas besar di seluruh dunia. Penandatanganan master LUDA antara ITDC dengan VCGP untuk pembangunan distrik Sports & Entertainment telah dilakukan pada 8 Agustus 2018, yang akan membawa nilai investasi sebesar USD1 miliar selama 15 tahun.
Terkait biaya Rp3,6 triliun yang disebut-sebut, dia kembali menjelaskan bahwa biaya tersebut merupakan biaya pembangunan infrastruktur pariwisata di KEK the Mandalika yang difasilitasi oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sebesar USD248,4 juta (setara Rp3,6 triliun) melalui program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP). MUTIP akan mencakup pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar di dalam kawasan the Mandalika, seperti pembangunan jalan dalam kawasan, penyediaan air bersih, sanitasi dan drainase, pengolahan air limbah dan limbah padat, distribusi listrik dan juga fasilitas pengelolaan risiko bencana, berbagai fasilitas publik dan ruang publik terbuka. “Jadi pembangunan street circuit Mandalika bukan dibangun dengan biaya Rp3,6 triliun,” tegasnya.

Profil Sirkuit Mandalika
Sirkuit Mandalika diketahui memiliki panjang 4,31 km dengan total 17 tikungan. Untuk panjang sirkuit, ukurannya sudah dikurangi dari rencana awal, yaitu 4,32 km dengan 19 tikungan.
Aspal di sirkuit ini pun merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Sirkuit Mandalika memakai aspal teknologi terbaru, yaitu Stone Mastic Asphalt, yang memiliki daya tahan yang kuat.

foto: subaru
Kemudian soal kapasitas orang, Sirkuit Mandalika bisa menampung hingga 195.700 orang. Akan tetapi, tempat duduk yang disediakan hanya mampu menampung 50 ribu orang.
Sirkuit Mandalika juga bisa menampung 40 garasi yang bisa dipakai setiap tim balap. Dengan spesifikasi tersebut, sirkuit ini memiliki taraf internasional.

BUKTI SEJARAH : Patung Putri Mandalika (kiri) lebih memilih terjun ke laut. Meski banyak pangeran yang berada di belakangnya siap memperebutkan Mandalika sebagai permaisurinya. Kini patung itu menjadikan kenangan dan diabadikan nama Sirkuti Mandalika.
ASAL NAMA MANDALIKA
Cerita lokal tersebut merupakan kisah pengorbanan seorang putri cantik bernama Putri Mandalika. Pada zaman dulu kala, ada seorang raja yang memerintah sebuah wilayah yang tentram dan makmur. Raja itu kemudian dikaruniai seorang putri yang cantik bernama Mandalika.
Mandalika yang memiliki paras cantik dan tutur yang lembut sangat sempurna di kalangan rakyat dan kedua orang tuanya. Hal tersebut membuat cerita dari Putri Mandalika ini terdengar dari berbagai pangeran di kerajaan lainnya. Tak terhitung jari lagi berapa banyak pangeran yang berusaha mendapatkan hati si Putri Mandalika ini.
Tetapi akhirnya sang raja menyerahkan keputusan pada putrinya untuk memilih siapa pria yang berhak menjadi pasangan seumur hidupnya. Demi tanggung jawab itu, Putri Mandalika pergi bertapa untuk mencari petunjuk.
Usai bertapa, Putri Mandalika mengundang seluruh pangeran dan pemuda yang ingin melamarnya untuk berkumpul pada tanggal 20 di bulan 10 pada penanggalan Sasak. Para kandidat diminta untuk berkumpul di Pantai Seger (sekarang lebih dikenal dengan Pantai Kuta Lombok) pada pagi buta.
Pada saat semua pangeran, pemuda, beserta keluarga kerajaan lainnya berkumpul, Putri Mandalika yang berdiri di atas Bukit Seger memberikan pengumuman yang cukup mengejutkan.
Ia berkata kalau ia akan menerima semua lamaran yang diajukan kepadanya. Ia melakukan hal tersebut karena takut pulau yang dipimpin oleh ayahnya akan menjadi rusak karena adanya persaingan antar kerajaan.
Setelah pengumuman tersebut dibuatnya timbul pertanyaan dari para peserta yang terheran-heran. Bagaimana mungkin satu orang putri tersebut bisa menerima lamaran dari puluhan (ratusan) orang yang ingin menjadi suami dari dirinya. Saat yang lainnya terheran-heran, Putri Mandalika memutuskan untuk menjatuhkan dirinya ke laut dan hanyut ditelan ombak.
Melihat hal tersebut, para calon pelamar Putri Mandalika berusaha menyelamatkan sang permaisuri dari derasnya ombak. Sayangnya, tak ada satupun dari mereka yang berhasil melakukan hal tersebut dan tubuh sang putri hilang ditelan laut.
Setelah kepergian sang putri, dari laut muncul binatang-bintang kecil yang jumlahnya amat banyak dan menyerupai cacing panjang. Oleh warga setempat ternyata cacing tersebut dikenal dengan sebutan ‘Nyale’ dan dipercaya sebagai jelmaan dari Putri Mandalika. Tak hanya dijadikan sebagai nama sirkuit untuk ajang MotoGP Indonesia 2022 saja, ternyata pengorbanan Putri mandalika ini juga dikenang oleh masyarakat Lombok. Mereka setiap bulan Maret setiap tahunnya selalu memperingati kematian sang Putri Mandalika dengan Upacara Nyale atau Bau Nyale.
Dalam acara tersebut, seluruh masyarakat Lombok dari wilayah Kute, Pantai Seger, Pantai Kaliantan hingga Pantai Tabuan berkumpul di Pantai Kuta Lombok. Mereka semua berharap bisa bertemu dengan jelmaan Putri Mandalika dengan cara menangkap cacing Nyale. Masyarakat datang dan membawa jaring atau penangkap lainnya demi mendapatkan ‘Putri Mandalika’. Masyarakat pun berenang ke dalam laut demi bisa mendapatkan satu bakul penuh cacing nyale tersebut.

CACING JELMAAN PUTRI MANDALIKA: Penampakan nyale atau cacing laut yang ditangkap di Pantai Pondok Dende, Lombok Tengah, dan dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Tradisi Bau Nyale digelar tiap tahun oleh masyarakat Suku Sasak di sepanjang pantai selatan Pulau Lombok pada tgl 20 bulan 10 penanggalan Suku Sasak.(KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI)
KONSUMSI CACING NYALE MENTAH
Penampakan nyale atau cacing laut yang ditangkap di Pantai Pondok Dende, Lombok Tengah, dan dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Tradisi Bau Nyale digelar tiap tahun oleh masyarakat Suku Sasak di sepanjang pantai selatan Pulau Lombok pada tanggal 20 bulan 10 penanggalan Suku Sasak, yang tahun ini jatuh pada 22 Februari setiap tahun.
Festival Bau Nyale yang dirayakan setahun sekali oleh masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah digelar pada pada 29 Februari-1 Maret 2024 dan viral di media sosial. Festival Bau Nyale adalah sebuah perayaan yang berasal dari legenda Putri Mandalika. Festival menangkap cacing laut ini berasal dari Suku Sasak di Lombok Selatan. Dalam bahasa Sasak, “Bau” artinya menangkap sementara “Nyale” adalah sejenis cacing laut berwarna-warni yang muncul setahun sekali di lokasi tertentu di pantai Lombok.
Di media sosial X, banyak warganet yang menyoroti festival tersebut. Banyak dari mereka yang heran dan bertanya-tanya apakah cacing berwarna-warni itu boleh dikonsumsi atau tidak. Karena, diberitakan, ada cacing yang langsung dikonsumsi mentah atau hidup-hidup. “Mau nanya, ini beneran orang lombok makan nya cacing gini? mana masih hidup pas dimasaknya,” tulis @tanyakanrl. “Kemarin gue liat di vt banyak yg makan mentah,” kata @Je199714. Lantas, amankah cacing nyale dikonsumsi mentah?
Legenda Bau Nyale di Lombok, Pengorbanan Sang Putri demi Rakyat Penjelasan ahli Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, drh Slamet Raharjo mengatakan, cacing nyale adalah cacing oligochaeta yang memiliki warna berbeda-beda. Perbedaan warna ini, menurut Slamet, terjadi karena zat warna dalam tubuh cacing Nyale yang diperoleh dari makanannya, seperti ganggang atau alga. “Warna cacing berbeda-beda karena warna tubuh cacing dipengaruhi zat warna dalam pakan seperti ganggang atau alga, ada merah, kuning oranye, hijau, biru, transparan, dan lain-lain,” kata Slamet, dilaporkan Kompas.com.
Masyarakat di Lombok kerap menangkap hewan tersebut pada Festival Bau Nyale yang dilaksanakan setiap setahun sekali, yakni pada Februari-Maret. Termasuk cacing oligochaeta, Slamet memastikan bahwa hewan tersebut aman dikonsumsi. “Nyale termasuk cacing oligochaeta yang edible atau aman dikonsumsi,” tegasnya. Baca juga: Fosil Cacing Karnivora Raksasa Berusia Lebih dari 518 Juta Tahun Ditemukan di Greenland Amankah cacing nyale dikonsumsi mentah? Kendati aman dikonsumsi, Slamet tidak merekomendasikan cacing nyale dikonsumsi secara mentah.
“Secara ilmu gizi aman, seperti mengonsumsi sashimi, tapi tentu saja lebih aman kalau dimasak terlebih dahulu,” kata dia. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kontaminan bakteri dan kuman lain yang tidak kasat mata.
Eksperimen Mahasiswa Kedokteran Makan 720 Telur dalam 28 Hari, Hasilnya Tak Terduga Kandungan gizi cacing nyale Terpisah, ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr. Toto Sudargo mengatakan bahwa cacing nyale mengandung banyak nutrisi yang bisa menyehatkan tubuh. “Itu cacing yang nilai gizi proteinnya sangat bagus dan aman untuk dikonsumsi,” ucapnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin. Biasanya, masyarakat Lombok akan mengeringkannya terlebih dulu sebelum memasaknya. Namun, ada pula yang langsung memasak hewan itu secara hidup-hidup. “Selama ini tidak ada laporan keracunan cacing tersebut, bahkan ada masyarakat tepian pantai yang suka cacing tersebut. (Namun) sebaiknya ada proses pemasakan, selain proteinnya mudah dicerna, faktor lain adalah agar aman dikonsumsi,” jelas dia.
Berikut kandungan gizi cacing nyale: Protein: 43,84 persen Lemak: 11,57 persen Karbohidrat: 0,543 persen Fosfor: 1,17 Kalsium: 1,06 Magnesium: 0,32 Natrium: 1,69 Kalium: 1,24 Klorida: 1,05 Zat besi: 857 ppm.

Namun baru ketahuan masyarakat setempat percaya bahwa apabila cacing nyale banyak yang keluar maka artinya pertanian di wilayah tersebut akan berhasil. Mereka kemudian bakal membuang daun bekas pembungkus nyale ke sawah agar hasil tanaman padinya melimpah ruah. (rudy suhartono/bersambung, edisi keempat, Selasa 15 Oktober 2024 tentang tradisi Kampung Ende pakai kotoran sapi buat rumah).