BANYAK PEMINAT : Peserta balap ketinting di acara Festival Danau Paot antusias, sehingga 2025 akan diagendakan lagi dengan sekala se-Kaltim.
MUARA PAHU, KALTIM PERS– Peserta dari RT 3 Kampung Muara Beloan juara umum balap ketinting Festival Danau Paot. Ajang pertama kali digelar yang diselenggarakan Dinas Pariwisata (Dispar) Kubar ini berlangsung meriah, selama tiga hari dimulai Minggu (15/12/2024).
Disertakan pula, di Alun-alun Etam Muara Beloan menjual produk lokal di stan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pameran tanaman pertanian binaan Dinas Ketahanan Pangan Kubar. Kemudian dipamerkan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (HATINYA) PKK Muara Beloan atas binaan PKK Kubar. Menyajikan berbagai tanaman bunga dan tanaman obat keluarga (toga). Pengunjung pun dihibur hiburan musim di panggung tama Alun-alun Etam. Mendatangkan biduan dari Kecamatan Penyinggahan.
Semua pengunjung disajikan konsumsi gratis yang disiapkan pihak panitia dari Pemerintah Kampung Muara Beloan. Kemudian sore harinya, pada Senin (16/12/2024) dilakukan senam sehat menghadirkan instruktur dari kabupaten yakni Zin Hairani dan Emay.
GERAKKAN OBJEK WISATA DANAU: Kepala Dispar Kubar Yuyun Duah Setiorini ((delapan kanan) bersama undangan acara Festival Danau Paot Muara Beloan, di Aluna-alun Etam, Senin (16/12/2024)
Kepala Dispar Kubar Yuyun Diah Setiorini mewakili sambutan Bupati Kubar FX Yapan mengatakan, Festival Danau Paot di Muara Beloan sebagai wujud perhatian pemkab dalam pengembangan objek wisata. Namun upaya ini harus disambut positif oleh masyarakat Muara Beloan. Berupa keterlibatan masyarakat untuk menyiapkan menjual produk lokal. “Seperti oleh-oleh khas Muara Beloan dan lainnya. Sehingga nantinya, masyarakat akan memperoleh keuntungan terhadap kegiatan Festival Danau Paot tersebut,” kata Yuyun. Festival Danau Paot Muara Beloan ini, akan menjadi agenda berikutnya di tahun 2025.
Sementara itu Kepala Kampung Muara Beloan, Rudy Suhartono menyebutkan, Festival Danau Paot Muara Beloan 2024 harus dilanjutkan untuk dilaksanakan setiap tahun. Karena kegiatan ini nanti tidak saja hanya ajang balap ketinting dan produk UMKM. Melainkan ditambah dengan pagelaran seni budaya lokal. “Kita pun berharap agar festival ini nanti dicari waktu saat kondisi air pasang atau banjir. Supaya pelaksanaannya bisa difokuskan di Danau Paot karena lebih luas dan memiliki daya tarik,” kata Rudy.
Berbeda dilaksanakan 2024 ini, terpaksa lomba balap ketinting dilakukan di alur Sungai Beloan. Karena kondisi Danau Paot tengah kering akibat kemarau. “Minat menjadi peserta balap ketinting cukup banyak. Hal ini dikarenakan 95 persen dari jumlah penduduk Muara Beloan 213 kepala keluarga dan 800 jiwa adalah nelayan perikanan,” terangnya. Bahkan tingginya antusias warga awalnya dibuka 2 jenis lomba yakni kelas 6 PK dan 13 PK ditambah 1 kelas bebas atau umum. Dari puluhan peserta, lebih banyak peserta dari RT 3 yang menyabet juara berupa uang pembinaan dengan total hadiah belasan juta. Diharapkan 2025 akan dibuka kelas umum se-Kaltim. (rud/KP)