BUDIDAYA KJA : Serah terima bantuan benih, pakan dan Keramba Jaring Apung (KJA) di Muara Beloan dari kontrak pelaksana dan Dinas Perikanan Kutai Barat. Diharapkan, budidaya benih ikan patin menjadi pilot project (percontohan), menjadi Muara Beloan lumbung ikan.
MEDIAOKE, KALTIM PERS– Pembesaran ikan patin di dalam Keramba Jaring Apung (KJA) Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat. Melibatkan, dua kelompok atau 10 orang perkelompok yakni Beloan Berjaya 1 dan Beloan Berjaya 2. Budiaya ikan patin media KJA ini kali pertama dilakukan oleh Dinas Perikanan Kutai Barat, tahun anggaran 2024.

Untuk kelengkapan budidaya ikan patin ini, lebih awal telah diserahkan 2 KJA. Satu KJA, meliputi 20 unit KJA. Kemudian, Jumat (25/10/2024) diserahkan lagi 15.250 benih ikan patin (7.625 ekor benih ikan patin per kelompok), 20 sak pakan benih ikan (10 sak per kelompok) dan 64 sak pakan/pelet pembesaran ikan (32 sak per kelompok).
Budidaya ikan patin di Muara Beloan menggunakan media KJA ini, atas usulan Pemerintah Kampung Muara Beloan kepada Bupati Kutai Barat. Ada dua usulan yang disetujui Bupati FX Yapan dan dikerjakan tahun anggaran 2024. Yakni 20 unit KJA dan kolam galian. Kemudian budidaya perikanan menggunakan kolam galian di kawasan Sei Sermaung RT 1 Kampung Muara Beloan.
Untuk KJA sementara waktu dibudidayakan di Sungai Beloan tepatnya di RT 3 Kampung Muara Beloan. Di lokasi tersebut, dasar sungai jauh lebih dalam dibandingkan di kawasan hulu sungai di RT 2 dan RT 1. Ini bagian dari ujocaba budidaya ikan patin menggunakan KJA di alur sungai. Jika hal ini berhasil, maka akan dilakukan pembangunan lanjutan di tahun berikutnya. Menjadi harapan, KJA ini kembali akan diusulkan ke Dinas Perikanan Kutai Barat tahun anggaran 2025. Upaya lain, melalui anggaran dana desa Pemerintah Kampung Muara Beloan. “Memang akan kita lihat nanti bagaimana perkembangannya,” kata Rudy Suhartono, Kepala Kampung Muara Beloan.
Kenapa melihat perkembangan, karena jarang ada warga Muara Beloan yang membudidayakan ikan patin di dalam keramba berhasil. Jikapun ada hanya sebagian nelayan. Hal ini disebabkan, kondisi air. Jika kemarau air mengering dan sulit ikan akan hidup. Demikian jika banjir, banyak limbah beracun sehingga kerap membunuh ikan di dalam keramba.

KOLAM GALIAN : Pembangunan kolam galian akan menjadi lumbung ikan untuk masyarakat Muara Beloan. Di kawasan ini akan dibangun sepaket dengan objek wisata.
REKOMENDASI KALSEL
Kondisi air di Sungai Beloan, sudah ditinjau oleh tenaga ahli Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar Mandiangin (BPBDAT-M), Kalimantan Selatan (Kalsel), pada 2023. Untuk diketahui, BPBDAT-M Kalsel merupakan induk dari perikanan air tawar se-Kalimantan. Sehingga sangat layak untuk tempat menimba ilmu perikanan air tawar.
Rekomendasi BPBDAT-M Kalsel, air di Sungai Beloan tidak layak dikembangkan budidaya perikanan. Kecuali, hanya untuk nelayan tangkap dengan budidaya Restocking ikan. Pengertian dari Restocking ikan adalah tindakan melepas ikan ke dalam lingkungan perairan untuk mendukung upaya pelestarian sumber daya air, termasuk sungai, waduk, embung, dan wilayah sejenisnya. Jenis ikan yang dilepaskan biasanya dipilih sesuai dengan spesies asli yang hidup di lingkungan perairan tersebut. “Jadi nelayan di Muara Beloan akan bisa panen limpah dengan nelayan tangkap di rawa, sungai dan danau. Restocking ini sangat penting. Muara Beloan memiliki luas wilayah 8.430 hektare, bahwa 90 persen kawasan rawa. Sisanya, puluhan anak sungai dan sejumlah danau,” terangnya.
Berikutnya untuk budidaya perikanan media kolam galian, hal ini sesuai rekomendasi BPBDAT-M Kalsel. Pemerintah Kampung Muara Beloan telah menghibahkan tanah seluas 5 hektare di kawasan Sei Seperupuk. Pemkab Kutai Barat melalui Dinas Perikanan Kutai Barat telah melelang dan menetapkan pemenang tender CV. Lembuswana Jaya dengan nilai pagu Rp 598 juta lebih. Hingga 26 Oktober 2024, masih tahap pekerjaan galian kolam menggunakan alat berat oleh CV. Lembuswana Jaya.
Rudy menjelaskan, awalnya di dalam kolam galian ini ditempatkan KJA. Sehingga budidaya ikan mudah dipanen dan tidak hilang ketika banjir besar. Namun Dinas Perikanan Kutai Barat justru membangun kolam galian terbebas dari banjir. Langkah Dinas Perikanan Kutai Barat direspon positif oleh Pemerintah Kampung Muara Beloan. Dapat diterima, selama pekerjaannya benar-benar bebas dari banjir. Diharapkan nanti, di dalam kolam ini akan dibudidayakan ribuan ekor benih ikan air tawar. “Ini nanti akan menjadi lumbung perikanan Muara Beloan sebagai kampung penghasil ikan terbesar di Kutai Barat,” katanya.
Alasan utama pengembangan perikanan kolam galian di Muara Beloan. Agar kondisi keasaman air dapat terkontrol melalui PH atau kejernihan air TDS. Demikian pola pakan/pelet akan menggunakan apung sehingga tidak banyak terbuang. Sehingga perkembangan benih ikan yang dibudidayakan dapat hidup dan besar. Sejalan budidaya perikanan inipun yang kerap menjadi momok adalah kesediaan pakan/pelet. Pemerintah Kampung Muara Beloan telah mengadakan mesin pembuat pelet mandiri. Ini kerja sama dengan petani sukses di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur atas rujukan BPBDAT-M, Kalsel. Kedepan persoalan pakan/pelet akan selalu siap. Sekaligus memanfaatkan panen ikan melimpah dapat diolah jadi tepung ikan. Di samping itu, menjadi bahan utama membuat pelet ikan dan pakan unggas.
DIPADUKAN PERIKANAN DAN OBJEK WISATA
Di kawasan inipun, kedepannya akan dibangun sarana dan prasarana objek wisata. Seperti tempat kuliner, museum ikan, kolam renang, permainan anak-anak, perahu wisata, gazebo, home stay, pasar ikan, dan pelabuhan wisata. Bahkan sejumlah fasilitas lainnya.

TEMBUS PASAR NASIONAL : Oleh-oleh khas Muara Beloan yang dikemas UMKM Muara Beloan berhasil mewakili Kutai Barat, mengisi stan VIP Kantor Kementerian Agama Kutai Barat di MTQ Nasional ke XXX di Gedung Convention Center Kadrie Oening, Samarinda, September 2024.
Pengunjung datang ke Muara Beloan, tidak saja membeli ikan melainkan bisa sambil berwisata dan menikmati kuliner Muara Beloan. Seperti ikan salai/asap, masakan lokal ikan bakar, dan lainnya. Bahkan disediakan pula produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau oleh-oleh khas Muara Beloan. Berupa ikan salai, ikan asin, madu hutan, albumin, sambal jeroan dan telur ikan, abon ikan, kerupuk ikan, dan lainnya. (adv/diskominfo/rud/KP)