Nakes di Tanjung Jone Sembuhkan Luka Diabetes, Pasien Paksa Pengobatan Minta Maaf

PERPENGALAMAN : Spanduk di depan Pustu tertampil foto Fatimah, nakes di Pustu Tanjung Jone diakui banyak pasien luka diabetes sembuh melalui pengobatan yang dilakukannya.

Jempang, KALTIM PERS – Fatimah, tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kampung Tanjung Jone, Kecamatan Jempang, Kutai Barat (Kubar) menjadi banyak pilihan warga berobat. Khususnya pasien penderita diabetes.

Terpasang, baliho di depan Pustu di Jalan KH Dewantara RT 2, bertuliskan: Siap Melayani Dengan Sepenuh Hati. Jika melihat raut wajah Fatimah yang sudah berkeluarga, cukup berpengalaman di ilmu kesehatan. Ini dibuktikan, pasien yang dilayani tidak saja datang dari warga Kampung Tanjung Jone. Melainkan dari kampung sekitarnya. “Keluarga saya sakit dan sekarang berobat di sini ( Pustu Tanjung Jone), “ kata warga Kampung Muara Ohong. Padahal Kampung Muara Ohong tidak jauh dari Pustu Tanjung Jone.

Termasuk yang jauh-juah berobat warga Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu. Padahal menuju ke Pustu Tanjung Jone sangat jauh. Menggunakan ketinting selama 2-3 jam.  Namun jika air surut lebih jauh lagi harus memutar ke Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara. “Saya berobat di Pustu Tanjung Jone membaik luka diabetes pada kaki saya,” kata warga Muara Beloan.

Sementara itu Petinggi Tanjung Jone Muhamad Hatta membenarkan, jika banyak pasien dari luar berobat di Pustu Tanjung Jone. Bahkan ada yang datang jauh-jauh dari Samarinda. “Sampai di sini sembuh luka diabetesnya,” ungkap Hatta. Diakuinya, bahwa Fatimah memang sudah lama bertugas di Pustu Tanjung Jone. Mungkin karena berbekal pengalaman dan lebih banyak menangani pasien diabetes, sehingga lebih mampu melayani pasien diabetes.

Bahkan media ini yang bertandang ke Kantor Kepala Kampung Tanjung Jone disambut petinggi Muhamad Hatta. Media inipun menderita luka diabetes pada kaki kanan dan bermaksud meminta pelayanan ke Fatimah . “Nanti saya telepon dia (Fatimah) bahwa bapak mau berobat,” kata Hatta langsung menelepon ke nomor kontak Fatimah. Dalam percakapan tersebut, Fatimah mengaku siap memberikan pelayanan luka diabetes. Meski Hatta menyatakan, bahwa Fatimah baru saja tiba di Pustu Tanjung Jone, Selasa sore (1/7), setelah melakukan perjalanan dari Samarinda.

Sebelum ke Pustu Tanjung Jone, media inipun telah mendapatkan nomor kontak Fatimah pada hari Senin sekira pukul 11.23 wita (30/6/2025). Diawali melalui WhatsApp (WA). Setelah memperkenalkan diri kepada Fatimah bahwa ingin berobat.  “Saya masih di Samarinda ini om. Insya Allah besok (Selasa, 1/7/2025) baru mudikan ke Tanjung Jone,” kata Fatimah membalas WA. Lalu media ini menanyakan lagi, kalau di Tanjung Jone tiba, apakah hari Selasa bisa berobat. Dijawab Fatimah, tibanya ke Tanjung Jone malam harinya.

Tak cukup melalui WA, media ini langsung menelepon Fatimah. Jika Rabu malam datang ke Tanjung Jone, apakah bisa langsung bisa melayani pengobatan. Meski media ini harus menempuh perjalanan dari Muara Pahu malam hari melintasi danau dan alur sungai kecil. Fatimah membalas telepon, tidak bisa malam hari karena kalau baru datang dari Samarinda pasti capek, karena habis menempuh perjalanan jauh dari Samarinda. Lantas media ini meminta maaf, jika permintaan tersebut membuat Fatimah tidak menyenangkan.

Setibanya media ini ke Tanjung Jone, Rabu siang (2/7/2025) kembali mengirimkan pesan WA ke Fatimah. Berobat nanti datang ke mana.  Dikuatirkan Fatimah masih letih setelah menempuh perjalanan dari Samarinda. Fatimah membalasnya,”ke Tg Jone lah,” WAnya singkat.

Tiba di Pustu Tanjung Jone, ada seorang pasien terbaring usai mendapatkan pelayanan kesehatan di dalam ruang Pustu. Media inipun langsung dilayani oleh Fatimah dan diberikan pengobatan pada luka kaki diabetes. Terima kasih ibu Fatimah sudah melayani dengan baik dan semoga sukses selalu. (rud/KP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *