Sendawar, KALTIM PERS – Dulu diandalkan, kini terancam. Beginilah nasib pemilik rumah Sarang Burung Walet (SBW) di Kutai Barat (Kubar). Sempat harga SBW puluhan juta per kg. Membuat banyak warga beramai-ramai membangun rumah walet. Sempat ada yang kaya mendadak.
Justri beberapa tahun terakhir SBW merosot. Begitupula harganya. Namun ada pihak tertentu yang menyebarkan informasi burung walet hijrah (pindah) alam ke Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Katanya, alam di Sulsel jauh lebih nyaman karena jutan hektare lahan pertanian yang diapit laut.
Ternyata informasi itu tidak benar. Pengakuan Luswanto, warga Kotamadya Pare-pare, Sulsel, banyak petani SBW mengeluh. Harganya hanya Rp 4 juta per kg. Itupun panen SBW juga jauh merosot tajam. Hal senada diakui, pengusaha SBW, Dimas mengatakan, padahal sebelumnya sempat Rp 8 juta per kg. Menurut dia, turunnya harga sarang walet dipengaruhi oleh menurunnya permintaan dari Tiongkok.
Adi Saldi, pengusaha walet di wilayah Kabupaten Bone, Sulsel juga mengaku, merugi. Menurut dia, akibat anjloknya harga, banyak petani tidak lagi memanen SBW dengan rutin. (rud/KP)