Long Bagun, KALTIM PERS – Meski hujan kerap turun di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) ternyata tidak menjadikan volume air Sungai Mahakam mengalami kenaikan. Justru debit air Sungai Mahakam mulai berangsur-angsur surut, sejak Minggu (02/02/2025).
“Air mulai surut. Kondisinya standar aja kalau Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, ibu kota Mahulu. Kalau di hulu sudah perlahan surut,” kata Ngadino, ASN di Pemkab Kubar, Selasa (04/02/2025).
Untuk diketahui, informasi terbaru air Sungai Mahakam di Kecamatan Long Apari, Mahulu terjadi gelombang besar, hingga Sabtu (01/02/2025). Ini berpotensi terjadinya banjir besar. Menyusul masih tingginya curah hujan di hulu Sungai Mahakam. Potensi banjir besar, ditambah jika dalam beberapa hari ini masih tinggi curah hujan kiriman dari Sungai Meraseh, Tepai dan Boh. “Kondisi air di Kecamatan Long Apari besar. Mudahan Sungai Meraseh, Tepai dan Boh tidak banjir besar. Kecamatan zona hilir waspada.” Berikut isi WhatsApp (WA) dari Lasah Sang, selaku Pengawas Sekolah dari Kecamatan Long Apari.
Dengan mulai surutnya air di Mahulu, masih berimbas banjir kiriman di wilayah Kutai Barat (Kubar). Namun imbas banjir kiriman ini ternyata tidak memberikan dampak bertambahnya debit air di Sungai Mahakam. Hal ini disebabkan, curah hujan di wilayah Kubar menurun.
Terbukti pantauan media ini, volume air di Sungai Mahakam di Kubar tidak mengalami kenaikan. Sementara turun beberapa centimeter. Seperti di Kecamatan Long Iram yang berbatasan dengan Mahulu. Kemudian, Kecamatan Tering, Melak, Muara Pahu dan Penyinggahan. (rud/KP)