Kepala Kakamenag Terkesan, Masjid Muara Beloan Perlu Perhatian

MEMPRIHATINKAN: uAl ustad Asrarudin sedang menyampaikan ceramah di dalam masjid yang masih perlu perhatian. Plafon masjid menggunakan terpal menahan air hujan yang masih bocor.
MEMPERIHATINKAN : Warga yang menyimak tausiah disampaikan Al Ustad Asrarudin di dalam masjid, Minggu (12/1/2025). Meski kondisinya menggunakan plafon terpal karena masih bocor.

SENDAWAR- KALTIM PERS – Kondisi fisik Masjid Khairul Ummah, Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat (Kubar) menjadikan perhatian oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakamenag). Masjid ukuran 17×17 yang dibangun sejak 2015 itu masih memerlukan dukungan pendanaan sekitar Rp 4,6 miliar.

“Kondisi masjid ini masih belum selesai fisiknya. Sehingga masih perlu dukungan pendanaan,” kata Rudy Suhartono, Kepala Kampung Muara Beloan ketika menyambut kedatangan Kepala Kakamenag Kubar, Johan Marpaung bersama istri serta didampingi Kasi Bimas Islam, Ikran, pada  perayaan Isra Mikraj di Masjid Khairul Ummah Kampung Muara Beloan, Minggu (12/1/2025). Menghadirkan penceramah Al ustad Drs Asrarudin, Pimpinan Ponpes Al Imam Asy Syafi’i, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim. Acara inipun didukung oleh PT. Manoor Bulatn Lestari dan PT Teguh Sinar Abadi.

PERLU DUKUNGAN : Petinggi Muara Beloan, Rudy Suhartono (berdiri) meminta agar pemerintah bisa memperhatikan kelanjutan pembangunan masjid Khairul Ummah

Pendanaan fisik diakui Rudy, sudah dua kali mendapatkan bantuan dari Pemkab Kubart. Yakni 200 juta lebih sekitar tahun 2020 dan tahun 2022 sebesar Rp 100 juta. Keterbatasan dana ini sehingga perkembangan fisiknya belum seratus persen. Kondisi fisik Masjid Khairul Ummah hingga rampung memerlukan dana sekitar Rp4,6 miliar. Masjid inipun dilengkapi teras untuk lokasi perayaan Hari Besar Islam berukuran 22×12 meter.

Masjid ini diprogramkan dibangun dua lantai. Karena jika banjir menjadikan langganan air masuk ke dalam masjid hingga kedalaman sekitar 50 cm. Saat itu ibadah di dalam masjid tidak bisa dilakukan. Sementara banjir hingga berbulan-bulan. Dua lantai ini, tujuannya agar bisa berjangka panjang tanpa menambah fisik bangunannya lagi atau bongkar pasang. Hal ini seiring dengan pertumbuhan penduduk di Muara Beloan hingga 2024 lalu mencapai 213 kepala keluarga dan 757 jiwa. Kemudian adanya pertambahan penduduk dari kampung lainnya.

TERKESAN : Kepala Kakamenag Kubar, Johan Marpaung menikmati hidangan disiapkan panitia Isra Mikraj, Minggu (12/1/2025). Kepala Kakamenang Kubar juga siap membantu memberikan dukungan agar fisik masjid Muara Beloan dapat perhatian dari pemerintah provinsi.

Kepala Kakamenag Kubar, Johan Marpaung meminta pemerintah Kampung Muara Beloan membuat proposal kepada Pemkab Kubar dan Pemprov Kaltim. “Buat saja dulu insya allah mendapatkan bantuan untuk menyelesaikan fisik masjid ini (Khairul Ummah),” saran Johan. Dia pun mengaku terkesan kali pertama datang ke Muara Beloan dijemput menggunakan perahu ketinting menyusuri anak sungai dan rawa, sembari menikmati panorama dan keindahan alam serta masih banyaknya habitat Bekantan. Hanya saja, harapan bisa melihat Muara Beloan sebagai kampung penghasil ikan air tawar terbesar di Kubar tidak tercapai. Karena saat ini, belum musim ikan.

Dia menyarankan, agar pembinaan umat muslim di Muara Beloan lebih digiatkan lagi. Tidak saja beribadah lima waktu, melainkan Pendidikan Taman Alquran (TPA) dan majelis taklim. “Terkait pembinaan umat, Kemenag melalui Bimas Islam bisa dibicarakan apa saja yang menjadi program tersebut,” katanya.

Diakhir sambutannya, Johan Marpaung juga menyatakan tidak salah memilih produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Muara Beloan telah ditunjuk mengisi stan Kemenag pada pelaksanaan Musabaqah Tilawatirl Quran (MTQ) ke-30 tingkat Nasional di Samarinda, pada 6-16 September 2024. “Akhirnya produk UMKM Muara Beloan terkenal secara nasional,” terangnya disambut tepuk tangan ratusan umat mengikuti acara tersebut. (rud/KP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *