MUARA PAHU, KALTIM PERS- Tidak terbanyangkan sudah dua tahun sejak 2023, warga kesulitan berobat. Entah dimana letak kepedulian pemerintah. Padahal pemukiman dihuni 213 kepala keluarga (KK) atau 757 jiwa hanya sekitar 40 km atau 1 jam jarak tempuh dari Sendawar, ibu kota kabupaten Kutai Barat (Kubar) tapi terasa terasingkan. Apakah lupa atau dilupakan.
Warga yang mengalami penderitaan itu adalah kampung penghasil ikan terbesar di Kubar. Yakni Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu. Meski selama dua tahun ada kegiatan pengobatan kunjungan tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Muara Pahu, beberapa jam pelayanan di Muara Beloan. Namun cara ini tidak maksimal melayani warga yang sakit. Bahkan sudah ada beberapa warga yang meninggal dunia karena tanpa perawatan maksimal oleh nakes. Meski di kampung ada 1 puskesmas pembantu (pustu) dan posyandu. Tapi tidak ada nakesnya. Lebih memperihatinkan lagi, kondisi pustu rusak berat. Hujan bocor dan fasilitas kesehatan sudah banyak yang rusak. Intinya sudah tidak layak lagi digunakan. Rehab pustu inipun dibatalkan. Meski sempat dianggarkan 2024 lalu.
Kepala Kampung Muara Beloan, Rudy Suhartono sempat kecewa karena lambatnya respon pemerintah. Masalah ini sudah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kubar dan bahkan hingga Kepala Dinas Kesehatan Kaltim. Tapi tetap diminta bersabar.
![](https://mediaoke.id/wp-content/uploads/2025/01/iKLAN-DTF-OKEEEE.jpg)
Perubahan tahun 2025, baru mendapatkan kiriman seorang nakes. Yakni seorang tenaga bidan, Ely Utari dengan status tenaga kerja kontrak (TKK) dari Puskemas Muara Pahu. Padahal 2 tahun lalu, di Pustu Muara Beloan ditugaskan 2 nakes. Yakni perawat dan bidan.
Untuk pelayanan di dalam pustu, dibuka Senin sampai Kamis pukul 08.00 sampai 14.30 wita. Jumat pukul 08.00 sampai 13.00 wita. Kemudian Sabtu pukul 80.00 sampai 13.00 wita. Khusus Minggu libur. “Namun di luar jam kerja tersebut, siap melayani warga yang sakit atau darurat persalinan,” kata Ely. Warga yang berobat ke pustu harus membawa KTP dan KK untuk pasien BPJS. Bagi warga yang sakit di rumah akan dilakukan kunjungan jika hasil cek kesehatan masih bisa dibawa ke pustu, akan diminta tindakan rawat inap.
![](https://mediaoke.id/wp-content/uploads/2025/01/Kubar-Printing-oke.jpg)
Rudy berharap, agar pemkab dapat menambah perawat. Sehingga dapat terlayani pasien umum. Demikian rehab berat pustu dan fasilitas yang rusak segera dilakukan perbaikan atau pergantian. Demikian stok obat-obatan juga sangat terbatas di Pustu Muara Beloan. Termasuk stik cek asam urat, diabetes, Hb, dan oksigen. (rud/KP)