TENAGA LOKAL TERABAIKAN : Skill tenaga luar yang lebih mumpuni, sehingga tidak mampu ditandingi warga lokal. Lantas batu bara dikeruk tapi warga lokal hanya jadi penonton. Kapan lagi warga lokal bisa maju dan sejahtera kalau begini ….
mediaoke, KALTIM PERS – Besarnya peluang pekerjaan di Kutai Barat menyusul menjamurnya perusahaan tambang dan kelapa sawit terkesan sia-sia. Ini disebabkan, skill (keahlian) tenaga kerja lokal tidak sesuai harapan perusahaan. Dampaknya, perusahaan lebih senang merekrut tenaga luar yang lebih kompeten.

Lantas hal ini memunculkan kesenjangan dunia pekerjaaan bagi tenaga lokal. Seperti pribahasa, tikus mati di lumbung padi. Salah satu kampung yang tersisih atas dunia kerja. Adalah Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat. Sejak hadirnya perusahaan tambang PT. Teguh Sinar Abadi tahun 2007 disusul subkon PT Thiess tidak memberikan dampak besar kepada tenaga kerja lokal. Disusul hadirnya perusahaan tambang PT Manaar Bulatn Lestari (MBL).
“Memang warga Muara Beloan masih sangat sulit bekerja di perusahaan. Jikapun ada namun sangat terbesar peluang kerjanya. Ini disebabkan banyak non skill,” kata Rudy Suhartono, kepala Kampung Muara Beloan.
Penyebab utamanya, karena belum ada di Kutai Barat pelatihan bagi calon tenaga kerja lokal. Selama ini hanya mandiri dengan uang sendiri dan belajar mandiri. Sementara cara ini tidak bisa dilakukan semua warga terutama para pencari kerja lokal. Diharapkan upaya pemerintah menyiapkan pendidikan gratis bagi dunia kerja lokal. Sehingga bisa bersaing dengan tenaga kerja luar daerah.
Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutai Barat telah melakukan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) terpusat di Kampung Keay, Kecamatan Damai.
Untuk kegiatan 2024, bekerja sama Perkumpulan Lembaga Kursus dan Pelatihan (PLKP) Kutai Barat. Menghadirkan usaha kecantikan Nika Salon Kutai Barat. Melaksanakan pelatihan tata rias kecantikan dan make up. Kegiatan ini diikuti 12 peserta.
Kepala Disnakertrans Kutai Barat, Agus Dalung mengatakan, tak hanya itu, akan disusul pelantikan alat berat pada 2025. Yakni operator bulldozer, excavator, komputer, juru las listrik, operator mekanik AC, tata ruas pengantin gaun panjang, dan pelatihan keahlian lainnya. “Kegiatan ini menjadikan kesempatan bagi warga Kutai Barat,” katanya.(adv/diskominfo/rud/KP)
