MONITORING : Camat Bongan Tohir (tujuh dari kiri) melakukan monitoring pembangunan ketahanan pangan di Kampung Deraya.
mediaoke. KALTIM PERS – Menindaklanjuti program pemerintah pusat, di kampung membangun ketahanan pangan. Hal ini, diimplementasikan (diterapkan) oleh Pemerintah Kampung Deraya, Kecamatan Bongan Kutai Barat. Anggaran dana pemerintah kampung tahun 2024, digunakan membuka lahan pertanian seluas 10 hektare. Pola tumpang sari, menanam padi dan kelapa sawit.

Program pertanian ini diberikan kepada 10 kepala keluarga yang tergolong tidak mampu. Di samping itu warga yang betul-betul memerlukan bantuan program ketahanan pangan. “Ditarget tanaman padi menggunakan bibit padi gunung sekitar 5 bulan sudah bisa panen,” kata Syarhani, Kepala Kampung Deraya.
Hingga kini sudah dilakukan pembukaan lahan disertai menanam padi dan tumpang sari penanaman 130 bibit kelapa sawit per hektare. Dari pengalaman warga Deraya yang selama ini berladang, dalam satu hektare mampu menghasilkan padi 100 kaleng (bekas minyak goreng). Untuk 1 kaleng jika digiling menjadi beras bisa mencapai 7-8 kg. Sehingga kisaran, dalam 1 hektare bisa menghasilkan beras 700 hingga 800 kg.

Syahrani
Untuk tanaman kelapa sawit meski terbilang baru, lanjut dia, namun pohon kepala sawit bisa tumbuh dengan baik. Ini sesuai dengan karakter tanahnya di Kampung Deraya sangat subur. Kenapa memilih kelapa sawit, karena tanaman yang tidak rumit memeliharanya. Di samping itu, bisa panen berkali-kali, sehingga nantinya dapat meningkatkan ekonomi warga yang mendapat jatah duluan dari program ketahanan pangan. “Di sisi lain, ada pandangan khusus oleh pemerintah bahwa warga Deraya bersedia untuk mengembangkan pertanian,” terang Syahrani yang menjabat sebagai kepala Kampung Deraya sejak 2021.

DITINJAU : Camat Bongan Tohir (tengah, baju hitam) kunjungan kerja ke Kampung Deraya.
Namun dibalik kesuksesan ini, ungkap dia, tentunya ada ancaman hama. Terutama tanaman padi dari hama serangan hewan monyet. Karena selama ini hewan monyet kerap menganggu pertanian warga terutama tanaman padi yang sudah mulai panen. Langkahnya, mau tidak mau warga yang mendapatkan lahan pertanian nanti harus menjaganya bergantian. Cara lain menyediakan racun pembunuh monyet. Atau cara lain yang bisa mengusir monyet.
BONGAN CITY
Camat Kecamatan Bongan, Tohir sangat mengharapkan agar pemerintah memperhatikan pembangunan, guna menunjang pengembangan sektor potensial seperti wisata serta aset-aset lainnya di wilayah tersebut.
“Terutama untuk Kampung yang di atas seperti Lemper, Deraya, Tanjung Soke dan Kampung Gerunggung. Sehingga nantinya, aset-aset yang ada di situ seperti budaya, maupun pariwisata yang belum digali bisa di kenal oleh masyarakat luas,” kata Tohir.
Bongan, sebagai penyangga dan mitra IKN, sehingga pemerintah kecamatan sudah melakukan langkah persiapan perluasan wilayah untuk pengembangan perkotaan Bongan (Bongan City).
Hanya saja, upaya itu juga terkendala karena areal yang ingin dikembangkan masih masuk dalam kawasan Hutan Lindung. Sehingga ini juga menjadi harapan agar menjadi perhatian pemerintah. “Tanah yang ada di situ terkendala tanah kawasan atau hutan lindung. Jadi mohon, perhatian pemerintah karena di situ untuk pengembangan Bongan City atau wilayah perkotaan. Kami dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR( Kutai Barat sudah merancang peta perkotaannya dan segala fasilitas yang ada di sana sudah kami siapkan,” ungkap Tohir.
Lebih lanjut Tohir mengatakan, selain pengembangan wilayah perkotaan, pemerintah kecamatan juga terus mendorong masyarakat setempat dalam pengembangan dunia pertanian. Termasuk perkebunan kelapa sawit yang saat ini masih menjadi sektor pendukung di wilayah tersebut.
Diketahui, Kecamatan Bongan memiliki luas 2.274 meter persegi. Dihuni lebih dari 2.000 kepala keluarga atau 12.200 jiwa penduduk. Kemudian, kawasan Hutan Lindung seluas 31.570 hektare, Hutan Produksi (HP) seluas 167.000 hektare. Kemudian Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) seluas 2.145 hektare dan Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 136 ribu hektare lebih. (adv/diskominfo/rud/KP)
