Ada Apa, Sumber Bangun Dirikan Spothall

BUDIDAYA SAPI : Ternak sapi yang dikelola warga sangat menjanjikan. Karena stok sapi di Kutai Barat sering kekurangan,

Mediaoke. KALTIM PERS – Mulai terpenuhinya, di-rigiq atau beton bertulang jalan di dalam pemukiman Kampung Sumber Bangun, Kecamatan Sekolaq Darat, Kutai Barat. Menjadikan sasaran pembangunan mengarah kepada sektor lainnya.

Pemerintah Kampung Sumber Bangun, kini sedang mengerjakan pembangunan sport hall (gedung olahraga) yang berskala besar. Bangunan beton yang berada di tengah lapangan sepakbola tersebut letaknya strategis. Berada di pinggir Jalan Singa Nataguna atau jalan poros Kecamatan Barong Tongkok-Sekolaq Darat. Gedung olahraga ini ditarget selesai pengerjaan fisiknya antara tahun 2024 atau 2025.

Gedung ini nanti tidak saja untuk sarana olahraga pemuda dan masyarakat. Melainkan juga untuk keperluan pertemuan antara pemerintah dan masyarakat membahas pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. Yang menariknya, telah dibangun jalan semenisasi melingkar spothall. Ini dibangun oleh Pemkab Kutai Barat. “Jalan semenisasi melingkar ini, untuk sarana warga jogging (berlari) pada hari atau sore harinya,” kata Kadimin, Ketua Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) Sumber Bangun. Di samping atau sebelah timur spothall, telah dibangun lapangan bola voli. Kemudian lahan kosong sebelah barat untuk anak-anak bermain.

PETA SUMBER BANGUN : Pemukiman Kampung Sumber Bangun meliputi 7 RT berpenduduk 315 kepala keluiarga 1.500 jiwa atau sekitar 1.019 pemilih hingga 2024. Foto diambil dari satelit.

Untuk program kesejahteraan warga, lanjut Kadimin yang juga Ketua Pengurus Masjid At-Taqwa hingga 2024 sudah tiga tahun dilakukan pemberdayaan budidaya ternak sapi dikelola oleh Badan Usaha Milik Kampung (BUMKA). Sekitar 30 ekor sapi yang sudah disalurkan sejak 3 tahun terakhir. Pola budidayanya, melibatkan masyarakat. Setiap kepala keluarga yang menerima budidaya ternak satu ekor sapi. Setelah melahirkan anak sapi pertama, wajib menyerahkan 1 ekor anak sapi kepada BUMKA. Untuk anak sapi berikutnya menjadi milik warga yang memelihara tersebut beserta betinanya.

Kegiatan pembangunan lainnya, melalui dana pemerintah kampung menuntaskan semenisasi parit di pemukiman penduduk. Ini dilakukan air hujan tidak tertahan di badan jalan. Melainkan bisa hanyut/larut melalui saluran parit. Karena jika tertahan di tengah badan jalan, bisa berpotensi terjadi kecelakaan bagi warga yang berkendaraan.

Untuk diketahui, Kampung Sumber Bangun dulunya bernama Cirebon. Nama Cirebon ini, dikarenakan penduduk aslinya berawal dari program pemerintah pusat mengikuti transmigrasi tahun 1965, dari Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Hingga kini, pemukiman di Kampung Sumber Bangun terus bertambah seiring kemajuan Kutai Barat. Sebab lainnya, adanya pernikahan dengan warga lokal. Mereka hidup rukun.

Sumber Bangun berdampingan sebelah barat dengan Kampung Sumber Sari, Kecamatan Barong Tongkok. Kemudian sebelah utara dengan Kampung Belempung Ulaq, Kecamatan Barong Tongkok. Selanjutnya, sebelah timur dan selatan dengan Kampung Sekolaq Joleq, Kecamatan Sekolaq Darat.

Pekerjaan penduduk asli Sumber Bangun, adalah bertani. Hingga kini sebagian besar sudah bergeser kepada pekerjaan bangunan, berdagang, menjadi pegawai pemerintah, dan swasta lainnya. (adv/diskominfo/rud/KP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *