PERLU PEMBAHARUAN: Adika Bahtera Hotel Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan. Meski salah satu hotel tertua di Kota Minyak tapi masuk eksis menerima penghuni. Namun banyak hotel tertua harus terus berbenah karena banyaknya penghuni agar lebih nyaman.
MEDIAOKE, KALTIM PERS- Geliat ekonomi di Kotamadya Balikpapan sangat berdampak luas. Ini menyusul dikebutnya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Ditempuh jalur darat 90,7 kilometer atau 2,9 jam dari Balikpapan.
Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim Sahmal Rukip kepada detikcom, peningkatan okupansi hotel di Balikpapan dipicu banyaknya tamu yang memang bekerja untuk proyek IKN. Selain itu sejumlah tim survei instansi juga datang melakukan pengecekan, sehingga menginap di hotel.
Data Kementerian PUPR pada Oktober 2023, jumlah tenaga kerja konstruksi proyek pembangunan IKN mencapai 12.123 tenaga kerja. Sebanyak 2.765 di antaranya berasal dari Pulau Kalimantan, sedangkan 9.345 tenaga kerja konstruksi lainnya berasal dari luar Pulau Kalimantan.
Sementara itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran pembangunan IKN mencapai Rp18,9 triliun per 31 Agustus 2024. Nilai realisasi itu setara dengan 43,1 persen dari total pagu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang sebesar Rp44 triliun
Dampaknya, tingginya tingkat hunian membuat warga di Kaltim kesulitan. Kerap jika bepergian ke Balikpapan, pihak hotel menjawab sudah penuh kamar yang tersedia. Bahkan, hotel yang sudah terbilang tua/hotel lama pun terkadang juga sudah penuh. Jikapun tersedia hanya tersisa kamar yang bertarif nominal sangat tinggi/mahal. “Kami sudah beberapa kali mau terbang ke luar daerah, ketika ingin menginap di Hotel di Balikpapan selalu dijawab pihak hotel penuh kamarnya,” kata Vherra, warga Kutai Barat.
Hal inipun dibenarkan, Camat Muara Pahu Mauliddin Said. Ketika ingin terbang ke Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan menginap semalam di Balikapan sempat kebingungan. Banyak pihak hotel mengaku sudah penuh kamarnya. Namun setelah mencari-cari, ternyata ada hotel yang tersedia kamarnya. Itupun setelah mencari ke sejumlah hotel di Balikpapan. “Sudah sulit sekarang mencari kamar hotel yang tersedia di Balikpapan,” kata Mauliddin.
Pengakuan pekerja hotel, kamar yang penuh karena banyak peminatnya. Terutama dari luar daerah dampak dari IKN. Di Balikpapan terdata ada 135 hotel. Dampak dari Covid-19, keberadaan hotel di Balikpapan sempat banyak yang tutup. Karena penghuninya tidak ada.
Dalam lansiran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim, Balikpapan adalah daerah paling menderita saat pandemi. Sebanyak 19 perusahaan di Kota Minyak telah mem-PHK 1.091 orang, sedangkan 60 perusahaan merumahkan 5.698 pekerja. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor perhotelan, jasa, dan kuliner. (rud/KP)