Disarpus Kutai Barat Bedah Buku ‘Ritual Beliatn Sentiu’ Karya Emanuel

POTENSI LOKAL: Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim H. Muhammad Syafranuddin (tengah) bersama para undangan di Aula Bapplitbang Kutai Barat, Kamis (24/10/2024).

MEDIAOKE.KALTIM PERS- Bedah buku berjudul, Ritual Beliatn Sentiu Kutai Barat, karangan Emanual, di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapplitbang) Kutai Barat, Kamis (24/10/2024). Kegiatan ini dilaksanakan  Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disarpus) Kutai Barat. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, Muhammad Syafranuddin, didaulat membuka acara ini.

Hadir sebagai peserta bedah buku dari para mahasiswa Universitas Terbuka. Kemudian sejumlah pejabat teras di lingkungan Pemkab Kutai Barat. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, Muhammad Syafranuddin memberikan apresiasi dengan dilakukannya bedah buku oleh penulis lokal.  “Ini bagian dari memperkaya koleksi pustaka lokal. Di samping itu, memberikan dukungan lebih besar kepada penulis daerah,” kata Syafranuddin.

Sekretaris Disarpus Kubar, Elivianus membacakan sambutan bupati Kutai Barat menyampaikan bahwa Kutai Barat adalah salah satu wilayah yang kaya akan warisan budaya suku Dayak dan Kutai yang terus turun temurun dan harus terjaga dengan baik. Diharapkan, kegiatan bedah buku ini, makna dan penguatan lokal dapat terwujudkan sebagaimana mestinya.

KEHORMATAN: Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim H. Muhammad Syafranuddin (kanan) Disarpus Kutai Barat, Elivianus, Kepala Bidang Perpustakaan pada Disarpus Kutai Barat H. Zairin Handani (kiri) Emanuel (dua kanan)

Ditambahkan Kepala Bidang Perpustakaan pada Disarpus Kutai Barat, Zairin Handani mengajak, kita semua untuk menjaga dan melestarikan budaya adat istiadat para leluhur. Di samping itu, pemahaman yang lebih luas tentang kompleksitas kultur dan pelestarian budaya daerah. Pentingnya hal inipun bisa digunakan untuk menangkal budaya luar.

Beliatn Sentiu, bagi masyarakat adat suku Dayak Benuaq merupakan ritual pengobatan. Keberadaan rumah sakit dan dokter tidak memudarkan masyarakat suku Dayak  Benuaq .

Hingga kini yang masih melestarikan, ritual ini adalah Pemeliatn, Pengugu, Penu’ung, dan Rotatn. Terdapat lima tahap dalam prosesi Ritual Beliatn Sentiu, yaitu Nyentau,  Bedasuq (Dasuq Singkuy), Ngawat (Bekawat Bekanam), Nyolukng  Samat, dan Nyorokng  Lalus.  (adv/diskominifo/luk/KP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *