PLN Padam, PDAM Rugi Berlipat-lipat Jika Gunakan Diesel Sendiri

FOTO IST. LEBIH BESAR : Pergantian sejumlah pompa air yang lebih besar oleh PDAM Kubar terpaksa harus bergantung dengan pasokan listrik PT PLN. Karena jika menggunakan mesin diesel milik PDAM Kubar sendiri, tidak mampu mengoperasikan pompa PDAM yang kapasitasnya jauh lebih besar.

MEDIAOKE.KALTIM PERS- Ribuan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Kutai Barat (Kubar) harus menarik napas dalam-dalam. Terutama pelanggan air di wilayah Kecamatan Melak, Sekolaq Darat, Barong Tongkok, Mook Manaar Bulatn, Linggang Bigung, Tering, Muara Lawa, Nyuatan, dan Damai. Pasalnya, PDAM akan melakukan penghentian air secara total kepada pelanggan pada Sabtu (7/9/2024). Ini buntut pemadaman total dilakukan PT.PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Melak.

TAK BISA BERBUAT BANYAK: Untung Surapati, Direktur PDAM Tirta Sendawar hanya bisa berharap listrik PLN, agar segera kembali normal.

Direktur PDAM Tirta Sendawar, Untung Surapati mengatakan, penghentian total air bersih ini dilakukan karena tidak ada solusi lagi. Jikapun harus menggunakan mesin diesel sendiri untuk mengoperasikan pompa PDAM tidak sanggup. “Ruginya berlipat-lipat kalau menggunakan mesin diesel sendiri guna mengoperasikan 9 unit pompa kita,” ungkap Untung yang juga mantan Ketua KNPI Kubar kepada Mediaoke.Kaltim Pers, Jumat (6/9/2024). Ruginya dimana ? biaya pembelian BBM solar yang cukup besar dibandingkan jika menggunakan listrik PLN jauh lebih murah biaya operasionalnya.

Selain itu, tidak mampu mesin diesel PDAM untuk mengoperasikan 9 pompa. Kondisi pompa juga sudah berbeda. Sekarang pompanya kapasitas daya listriknya jauh lebih besar dibandingkan kondisi mesin diesel milik PDAM Kubar. “Jadi tidak sebanding antara mesin diesel yang menghasilkan listrik untuk mengoperasikan mesin pompanya,” terangnya.

Mudah-mudahan saja, kata dia, PLN segera mengakhiri pemadamannya, sehingga distribusi air bersih kepada pelanggan kembali dilakukan secepatnya.

Sementara itu, Dhudhik Arief Hadiyanto selaku Manager PT PLN (Persero) ULP Melak menyebutkan,  pemadaman listrik hanya dilakukan 9 kecamatan. Pemadaman mulai pukul 09.00 hingga 17.00 Wita. Dari 9 kecamatan itu yakni Kecamatan Melak, Mook Manaar Bulan, Sekolaq Darat, Barong Tongkok, Linggang Bigung, Tering, Nyuatan, Damai, dan Muara Lawa.

Penyebab pemadaman total sehari itu, lanjut dia, PLN Kalimantan Tengah (Kalteng), merelokasi 5 unit mesin PLTD berkapasitas 5 Mega Watt (MW), untuk mendukung sistem kelistrikan di Kubar. Satu dari lima mesin itu, akan dipasang instalasinya agar terkoneksi dengan jaringan yang ada memerlukan waktu satu hari. “Kita harapkan selesai saat jam pemadaman itu. Satu unit mesin itu menghasilkan daya listrik 1 MW,” kata Dhudhik. Pemasangan instalasi mesin tersebut dijadwalkan pada pukul 09.00 hingga 17.00 Wita. Jika tidak ada kendala pada kegiatan itu, listrik akan kembali normal pada pukul 15.00 Wita.

Hingga kini, mesin yang dioperasikan menghasilkan daya listrik 19 MW. Sementara beban listrik untuk dialiri kepada pelanggan juga sama 19 MW. Sehingga ketika ada penambahan 1 MW, dipastikan kondisi daya listrik akan normal. Terutama menghadapi beban puncak.

Kemudian akan dijadwalkan nantinya, untuk melanjutkan pemasangan instalasi 4 unit mesin lagi. “Tapi pemasangan empat mesin itu tidak ada pemadaman listrik seperti terjadi saat ini,” terangnya.

Untuk pemadaman Listrik sehari ini, tambah dia, tidak berlaku seperti di kecamata lainnya. Seperti Muara Pahu, Long Iram, Siluq Ngurai dan lainnya. Karena mereka memiliki diesel PT PLN sendiri. Pemberitahuan pemadaman listrik inipun sudah diberitakan kepada Bupati Kubar, Kapolsek, Dandim dan instansi lainnya. (rud/KP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *