Belasan Triliun Hasil Batu Bara Mengalir, Bos Bayan Terkaya di Indonesia

JADI BERKAH: Taksi perahu ketinting melayani antar jemput karyawan tugboat penarik batu bara di Sungai Mahakam, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Hilir, Kotamadya Samarinda, difoto, Kamis (5/9/2024).

MEDIAOKE.KALTIM PERS- Sekitar 40-50 ponton batu bara per hari yang harus bersandar di tengah Sungai Mahakam di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Hilir, Kotamadya Samarinda. Mereka menunggu proses izin agar dapat giliran melintas di bawah Jembatan Mahakam, Samarinda.

Kondisi ini menjadikan berkah bagi warga Kelurahan Harapan Baru dan sekitarnya. Terutama dampak positifnya bagi pemilik usaha taksi perahu ketinting, antar jemput Anak Buah Kapal (ABK) tugboat ke pemukiman warga setempat. Tak terkecuali, yang turut mendapatkan berkah yakni usaha/toko sembako, kuliner, dan lainnya. Bahkan banyak warga setempat yang menjadi bagian bekerja sebagai ABK di tugboat.

“Penghasilan sebulan bisa mencapai Rp 1 juta,” kata Jarpani warga Kelurahan Harapan Baru kepada Mediaoke.Kaltim Pers di kediamannya, Kamis (5/9/2024). Namun penghasilan sebesar itu, kata dia, sudah menurun, sejak beberapa tahun terakhir. Ini akibat, warga yang membuka usaha taksi perahu ketinting untuk antar jemput karyawan tugboat terus bertambah. Bahkan ada yang menawarkan harga antar jemput murah. “Dulu dari tugboat ke kampung PP (pulang pergi) Rp 40 sampai Rp 50 ribu. Sekarang hanya 30 atau maksimal Rp 40 ribu,” terangnya.

Untuk penghasilan tambahan dari jual beli BBM solar dari tugboat, ungkap dia, juga sudah tidak ada lagi. Dulu di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau 10 tahun lalu masih ada transaksi BBM solar. Satu jeriken isi 35 liter dijual oleh pihak tugboat Rp 150 ribu. “Lalu BBM solar itu kami jual lagi ke penampungan BBM Rp 200 ribu. Jadi untungnya Rp 50 ribu per jeriken,” ucapnya. Lumayan, satu bulan dari penjualan BBM solar bisa mendapatkan beberapa juta.

Kenapa sekarang terhenti, karena karyawan/ABK tugboat sudah naik jabatan menjadi karyawan di perkantoran di dalam tugboat itu sendiri. Sehingga yang selama ini dijual bebas sudah tidak lagi. “Jadi BBM solar di dalam tugboat sudah dibatasi. Karena dianggap melakukan pelanggaran menjual bebas BBM solar untuk operasional tugboat,” ungkapnya.

Untuk warga yang banyak menjadi ABK di tugboat, lanjut dia, jumlahnya puluhan. Besarnya gajian per orang antar Rp 2 sampai 3 juta. “Kebanyakan dari bos tugboat dari warga Bugis,” terangnya.

FOTO; IST. PADAT DILINTASI PONTON : Setiap hari puluhan ponton batu bara melintasi di bawah jembatan kembar. Diperkirakan mencapai Rp 800 miliar per hari uang batu bara diangkut keluar Kaltim.

PONTON MELINTAS DI BAWAH JEMBATAN HARUS BAYAR DULU

Jembatan kembar Sungai Mahakam di Samarinda menjadikan pemandangan yang indah dan menakjubkan. Namun disayangkan ratusan miliar uang rakyat dihabiskan untuk pembangunannya kerap mengkawatirkan kondisi fisiknya. Lantaran kaki atau tiang jembatan kerap ditabrak ponton memuat batu bara.

Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud mengatakan, seharusnya ada pihak berwenang yang mengatur lalu lintas kapal, bahkan  memungut bayaran jika perlu. Politisi ini membeber selama ini ada biaya untuk  dapat melewati kolong jembatan berkisar Rp1,8 juta setiap kali tugboat penarik ponton batu bara melewati jembatan. Uang itu dibayarkan kepada pemandu kapal dari PT Pelindo IV Samarinda. “Informasi yang kami dapat, setiap kolong jembatan ada biaya yang dikeluarkan pengguna jasa. Satu kali kolong bisa sampai Rp1,8 juta. Itu ternyata dibayar,” jelas Hasanuddin, yang dirilis Koran Kaltim.

Sayangnya, berdasarkan informasi yang dikumpulkan, biaya jasa pemanduan tersebut tak masuk kas daerah melainkan disetorkan sebagai pendapatan PT Pelindo yang akan diserahkan kembali ke negara berupa deviden alias pembagian laba pemilik saham. 

Menyikapi hal ini, Pts General Manager Pelindo IV Cabang Samarinda, Alwi Tunru mengatakan, pihak Pelindo hanya melakukan pemanduan kapal kepada mereka yang telah mendaftar di situs resmi Pelindo. Pelindo kata dia, bahkan selalu menyusun jadwal pemanduan bagi kapal yang hendak mengolongi jembatan. “Kami sebenarnya sudah menjadwalkan kapal yang turun maupun naik. Di luar dari jadwal tersebut, kami tidak melakukan pemanduan karena air pasang surut,” kata Alwi.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Mulawarman, Lutfi Wahyudi menyorot serius persoalan ini. Ia menilai ketika dana pemanduan itu masuk ke pusat, artinya yang bertugas memandu setiap kapal yang lewat ada di pusat juga. “Logikanya ketika ada kesalahan terhadap pemanduan ini, apa itu dipandu atau tidak, yang jelas ketika terjadi kecelakaan nabrak pilar, yang jelas berkaitan dengan keselamatan jembatan maka otomatis pihak yamg paling bertanggung jawab adalah Pelindo,” tegasnya.

Selanjutnya, Lutfi menyarankan pengelolaan lalu lintas kapal di Sungai Mahakam untuk diserahkan kepada Perusahaan Daerah (Perusda). Hal ini kata dia, lebih menguntungkan dan kontrol kinerjanya juga dinilai lebih mudah. “Melihat realitas yang ada bahwa Pelindo selama ini tidak melakukan pemanduan dengan baik dan benar, maka sebaiknya dikelola oleh Perusda. Kalau kita hanya minta bagi hasil misalnya, lha wong tidak dibagi saja dia tidak lakukan pemanduan dengan baik. Apalagi ketika dibagi mereka merasa kan Pemprov dapat bagian juga,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dirjen Perbendaharaan Kaltim, Midden Sihombing mengatakan sebenarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) satuan kerja (satker) yang bersentuhan langsung dengan pemungutan PNBP bisa memanfaatkan sebagian dana PNBP tersebut untuk kegiatan. Ia juga tak menampik, selama ini PNBP untuk wilayah Kaltim dari sektor pelabuhan masih sangat tinggi, berkisar Rp1 triliun per tahun. “Tapi kan ini Pelindo ya. Harus dilihat dulu, apakah dia masuk sebagai PNBP atau sebagai pemasukan PT Pelindo selaku BUMN,” katanya.

Jika masuk sebagai PNBP lanjut dia, satker terkait bisa saja mengajukan permohonan untuk dapat menggunakan sebagian dana tersebut untuk perbaikan jembatan misalnya. “Tapi ya itu harus sepersetujuan Menteri Keuangan,” pungkasnya.

FOTO IST. EMAS HITAM : Setiap hari tanpa henti emas etam di perut Bumi Kaltim dikeruk dan diangkut. Diperkirakan mencapai Rp 24 trilun perbulan dari harga emas hitam ludes.

PULUHAN TRILIUN UANG EMAS HITAM MENGALIR

Puluhan ponton yang mengangkut batu bara di bantaran Sungai Mahakam menjadikan pemandangan yang menakjubkan bagi warga setempat. Emas hitam yang diangkut sudah puluhan tahun ini menyisakan kesedihan Sumber Daya Alam (SDA) yang terus dikeruk dari perut bumi Kaltim. Tanpa disadari, kekayaan Kaltim akan punah. Ibarat kelapa kelak warga Kaltim yang tinggal ampas kelapanya. Sementara santannya akan habis.

Ini dapat dibayangkan. Harga batu bara selama tahun 2024 dari produksi 1 ton atau senilai Rp 2 juta lebih. Sementara satu ponton bisa memuat 8.000 ton batu bara. Atau sekitar Rp 16 miliar per ponton. Sementara pengakuan warga Harapan Baru, satu hari ponton melintas di bawah jembatan Sungai Mahakam, Samarinda antar 40 sampai 50 ponton. Jika diambil rata-rata 50 ponton akumulasikan 8.000 ton per ponton berarti 400.000 ton per hari. Jika dikalikan harga Rp 2 juta per ton berarti ada uang Kaltim yang mengalir ke luar mencapai angka Rp 800 miliar per hari. Jika diakumulasi sebulan atau 30 hari mencapai angka fantastis yakni sebesar Rp 24 triliun. Apakah cukup kita sebagai penonton saja atas kondisi ini. Kelak anak cucu kita akan mendapatkan warisan ampas tahu alias SDA yang tidak ada isinya lagi.

FOTO:IST. RATU BATU BARA: Elaine Low, yang bakal menerima warisan kekayaan dari Dato Low Tuck Kwong. Orang terkaya batu bara di Indonesia. Elaine Low adalah putri bungsu Dato Low Tuck Kwong, selain cantik bakal jadi ratu terkaya batu bara.

RAJA BATU BARA DI INDONESIA, TAMBANGNYA ADA DI KUBAR

Raja batu bara Low Tuck Kwong mengalihkan 22 persen kepemilikan sahamnya di PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kepada anak bungsunya Elaine Low. Di Kubar yakni PT Gunungbayan Pratamacoal, PT. Teguh Sinar Abadi/PT Firman Ketahuan Perkasa. Kini yang terbesar adalah PT. Fajar Sakti Prima.

“Dato’ Low Tuck Kwong sebagai ayah berkeinginan untuk mengalihkan (menghibahkan) sebagian saham-sahamnya kepada anaknya yang bernama Elaine Low dengan tujuan perencanaan suksesi jangka panjang keluarga,” kata Sekretaris Perusahaan Bayan Resources Jenny Quantero dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dirilis CNN Indonesia, Kamis (29/8/2024). Elaine kini menggenggam 7,33 miliar saham BYAN dengan nilai Rp123,75 triliun.

Lantas siapa sebenarnya Elaine Low dan bagaimana sepak terjangnya? Elaine Low merupakan putri bungsu dari Low Tuck Kwong, salah satu orang terkaya di Indonesia.
Mengutip website The Farrer Park Company, bisnis penyumbang harta kekayaan terbesar keluarga Low Tuck Kwong yang bergerak di sektor kesehatan dan gaya hidup, Elaine merupakan jebolan magister The Lee Kuan Yew School of Public Policy.

Ia pernah tergabung dalam afiliasi asosiasi akuntan profesional dan anggota dari Institute of Singapore Chartered Accountants. Dirinya juga lulus dengan gelar master di bidang kebijakan publik pada 2014 dari National University of Singapore.

Perusahaan Farrer Park mengendalikan Farrer Park Hospital dan One Farrer Hotel berstandar bintang lima di Singapura. Selain bertanggung jawab di perusahaan Farrer Park, Elaine menjadi investor utama di Seax Group, penyedia infrastruktur dan konektivitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berbasis di Singapura.

Ia duduk di dewan direksi di berbagai perusahaan Seax dan mengawasi kepentingan keluarga di perusahaan tersebut. Elaine memegang beberapa jabatan direktur di industri medis, pendidikan, dan energi.

Meski telah mencopot jabatannya, Elaine juga sempat menjabat Direktur Eksekutif Metis Energy yang dulunya perusahaan bernama Manhattan Resources, perusahaan sektor energi terbarukan.

Kendati demikian, dia bersama kakaknya Low Yi Ngo dan ayahnya masih berstatus pengendali dan penerima manfaat terbesar dengan porsi kepemilikan 34 persenatas Kaiyi Investment Pte Ltd dan Energy Resource Investment Pte Ltd.

Kedua perusahaan tersebut saat ini merupakan investor terbesar Metis Energy dengan total kepemilikan 61,63 persen saham.

Dia juga tercatat mengisi berbagai posisi di anak perusahaan BYAN seperti PT Kariangau Power, PT Dermaga Perkasapratama, dan entitas BYAN di Singapura seperti Seax Global Pte Ltd, Singxin Resources Pte Ltd, dan Onward Capital Pte Ltd.

Elaine pada 2011 silam, pernah menyumbang uang Rp6,8 miliar untuk Jepang. Kala itu Jepang tengah dilanda gempa dan tsunami.

Elaine memberikan cek Rp6,8 miliar itu kepada Duta Besar Jepang. Ia berharap bantuannya bisa meringankan beban para korban.

“Keluarga saya dan saya merasa itu merupakan bencana yang dan kami ingin mengulurkan bantuan,” ucap Elaine kala itu seperti dikutip dari china.org.

FOTO IST. WARGA MISKIN : Setiap hari batu bara dikeruk, namun masih menyisakan jumlah warga miskin di Kaltim. Kapankah mereka dipedulikan.

DIPREDIKSI KERUK BATU BARA 30 JUTA TON SELAMA 2024

Dirilis CNN Indonesia, bahwa Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) mengungkapkan pasokan batu bara dunia tahun 2024 ini diprediksi akan berlebih mencapai 30 juta ton. Kekhawatiran trader akan terhentinya aliran transit gas Rusia melalui Ukraina, menyusul penyitaan titik koneksi transit gas Sudzha di Rusia barat daya bulan ini telah mereda, dengan meningkatnya persediaan penyimpanan dan ramalan cuaca hangat yang memperparah sentimen bearish.

Namun masih ada beberapa risiko pasokan yang terkait dengan aliran pipa, terutama dengan pemeliharaan terencana yang akan ditingkatkan pada bulan depan di eksportir utama Norwegia.

Sementara itu, harga batu bara dunia jatuh kala harga gas dunia menguat. Batu bara dan gas alam adalah barang substitusi sehingga memiliki hubungan negatif.

Berdasarkan data Refintiv pada perdagangan Rabu (29/8/2024) harga batu bara acuan Newcastle tercatat US$144 per ton, anjlok 2,37% dibandingkan posisi kemarin.

Adapun sejumlah konglomerat di Indonesia masuk dalam daftar orang terkaya karena bisnis batu bara. Berikut raja tambang RI yang dirangkum oleh CNBC Indonesia

Low Tuck Kwong

Dato’ Low Tuck merupakan seorang pengusaha Indonesia sekaligus pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), salah satu perusahaan yang bergerak di sektor tambang batu bara. BYAN merupakan emiten batu bara dengan kapitalisasi terbesar di bursa domestik. Tercatat kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 565 triliun.

Adapun harta kekayaan Low Tuck Kwong terpantau menurun US$ 467 juta. Mengutip Forbes Real Time Billionaires, Jumat (26/8/2024), harta Low sebesar US$ 24,2 miliar atau Rp 373,21 triliun, membuat posisinya melorot ke nomor 4 orang terkaya di Indonesia.

Keluarga Widjaja

Keluarga yang dikepalai oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja itu menguasai Sinar Mas Group, salah satu konglomerat masa Orde Baru. Grup Sinar Mas memiliki PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) yang bergerak di bidang energi dan infrastruktur.

Anak Perusahaan DSSA, PT Golden Energy Mines Tbk, (GEMS) dan Golden Energy and Resources Ltd (GEAR) menjadi penyumbang batu bara. GERA tidak hanya memiliki tambang di Indonesia, tetapi juga mengakuisisi aset tambang di Australia, yaitu Stanmore Coal. Putra dari Eka, Franky Oesman Widjaja menjadi Komisaris Utama DSSA.

Adapun kekayaan keluarga Widjaja berdasarkan Forbes 2023 mencapai US$ 10,8 miliar atau setara dengan Rp 168,3 triliun.

Garibaldi Thohir

Kakak Menteri BUMN Erick Thohir ini bersama TP Rachmat dan Edwin Soeryadjaya mendirikan emiten raksasa PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yang ketika pertama kali melantai di bursa tahun 2008 silam berhasil memperoleh dana IPO terbesar sepanjang sejarah yang baru-baru ini rekornya dipecahkan oleh Bukalapak.

Lokasi penambangan Adaro tersebar di Pulau Sumatra dan Kalimantan, selain itu terdapat juga situs penambangan berlokasi di Australia yang baru diakuisisi tahun 2018 lalu. Beberapa perusahaan pertambangan di bawah Adaro Group antara lain PT Mustika Indah Permai (MIP), PT Bukit Enim Energi (BEE), Adaro Metcoal Companies (AMC), PT Bhakti Energi Persada (BEP) dan banyak lagi.

Akhir 2023, Forbes menempatkan pria yang akrab disapa Boy ini pada urutan ke-17 pada daftar Indonesia’s 50 Richest dengan nilai kekayaan sebesar US$ 3,3 miliar atau Rp 51,29 triliun dan menjadikannya sebagai orang terkaya ke-17.

Kiki Barki

Kiki Barki merupakan pendiri emiten pertambangan batubara, PT Harum Energi Tbk (HRUM) pada tahun 1995 dan perusahaannya listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2010. Kiki Barki menguasai 79,79% saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), yang berdiri sejak 1995.

Selain Harum Energy, Kiki juga memiliki tambang batubara milik swasta, Tanito Harum. Saat ini, putra sulungnya, Lawrence Barki, menjalankan Harum sebagai presiden komisaris sementara putra bungsunya, Steven Scott Barki, menjadi komisaris.

Mengutip Forbes Real Time Billionaires, Jumat (30/8/2024), total kekayaannya mencapat US$ 1,5 miliar atau Rp 23,13 triliun.

Edwin Soeryadjaya

Tjia Han Pun alias Edwin Soeryadjaya terlahir pada 17 Juli 1949 setelah kedua orangtuanya kembali dari Negeri Belanda. Ketika kelahirannya, perang Indonesia-Belanda perlahan mereda. Ketika itu, ayahnya William Soeryadjaya masih merintis bisnisnya, membangun Astra.

Sekitar 1997-1998 Edwin bersama Sandiaga Uno mendirikan perusahaan keuangan Saratoga Investama Sedaya. Dimana dia menjadi pemimpin tertinggi perusahaan itu setelah Indonesia dilanda krisis moneter. Saratoga termasuk perusahaan keuangan yang kemudian berkembang.

Setelah tahun 2000 pertambangan batu bara menggeliat di Indonesia. Edwin Soeryadjaya pun belakangan masuk ke dalam bisnis ini. Seperti sepupunya yang pernah aktif di Astra juga, Theodore Permadi Rachmat alias Teddy Rachmat yang terlibat dalam pendirian perusahaan batubara Pama Persada.

Mengutip Forbes Real Time Billionaires, Jumat (30/8/2024), Edwin memiliki harta kekayaan US$ 1,3 miliar atau setara Rp 20,04 triliun. (rud/KP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *