SENDAWAR– Meski sudah dilakukan peningkatan jalan akses di Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat (Kubar) namun masih sebagian besar terendam banjir. Sementara banjir di kampung penghasil ikan terbesar di Tanaa Purai Ngeriman ini, sudah berlangsung sejak Oktober 2023.
“Pak petinggi (Kepala Kampung Muara Beloan), agar peningkatan jalan aksesn sepanjang 9 kilometer di Muara Beloan ditingkatkan lagi. Karena jika banjir masih terendam,” kata Jarhani, tokoh masyarakat Muara Beloan, Kamis (11/1/2024). Yang terparah terendam banjir di kilometer 2 sampai 5. Kemudian, di ruas jalan kilometer 7 sampai 9. Ketinggian air antara 50 cm sampai 1 meter.
Agar terhindar banjir, kata dia, badan jalan tersebut harus diuruk lagi hingga 1,5 meter. Sehingga ketika badan jalan tidak terendam lagi.
Sementara itu, Kepala Kampung Muara Beloan Rudy Suhartono mengatakan, keluhan warga atas peningkatan jalan Muara Beloan oleh Pemkab Kubar memang masih rendah dan masih terendam banjir. “Memang ada beberapa titik badan jalan yang masih terendam banjir,” kata Rudy. Menyikapi hal ini, kata dia, sudah melaporkan kepada Kepala Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kubar. Padahal, Pemkab Kubar sejak 2021 hingga 2023 sudah mengucurkan dana belasan miliar.
Sarannya, membuatkan laporan titik mana saja yang masih terendam banjir. “Memang ada pernyataan dari pihak DPUPR Kubar akan ada biaya peningkatan jalan lagi pada tahun anggaran 2024 ini,” terangnya. Hal ini dibenarkan, anggota DPRD Kubar Yono Rustanto Gamas.
Anggota DPRD dari Partai Hanura Kubar tersebut menyebutkan, pembiayaan peningkatan jalan akses ke Muara Beloan ditingkatkan lagi pada tahun anggaran 2024. Seyogyanya sekitar Rp 5 miliar namun telah ditambah menjadi 5 miliar sehingga totalnya Rp 10 miliar. Dana ini gabungan dari Pemkab Kubar dan dana pokok pikiran (pokir) dari Yono Rustanto Gamas. “Saya sudah bertemu pak Bupati Kubar FX Yapan. Disarankan pak Bupati agar dana pokir khusus dari saya (Yono Rustanto Gamas) untuk difokuskan peningkatan jalan di Muara Beloan,” kata Tanto panggilan akrab Yono Rustanto Gamas.
Alasan bupati lebih memperhatikan Muara Beloan, lanjutnya selain sebagai kampung ikan. Di samping itu, Muara Beloan telah dikembangkan menjadi kampung wisata. Karena akses jalan sangat penting agar hasil tangkapan ikan bisa dijual lebih menguntungkan ke pasar di ibukota kabupaten. Selain itu, para pengunjung juga mudah berwisata ke Muara Beloan. “Intinya, akses jalan memang harus diutamakan dibangun. Setelah peningkatan jalan aman dari banjir akan dilanjutkan dengan semenisasi,’ pungkasnya. (rud)