Hanya 7 Jam, ke Samarinda-Kubar, Ini Lho Aplikasinya

LEBIH MUDAH: Gunakan aplikasi Geo Tracker dan dapatkan riwayat perjalannya.

KUTAI BARAT, Mediaoke.id- Hampir 13 jam perjalanan trans Kalimantan 325 km, akses Kutai Barat (Kubar) ke Samarinda. Kini menjadi persoalan. Karena banyak titik rusak berat dan risiko tinggi terhadap kecelakaan. Ada alternatif, melintasi jalan poros tengah hanya sekitar 7 jam atau sekira 293,7 km. Meski selisih 32 km, tapi jauh lebih nyaman. Badan jalannya banyak mulus, lurus, dan lebar hingga 8 sampai 12 meter. Sedikit licin, jika hujan di beberapa titik.

Seperti apa rute dan kondisi perjalanannya. Berikut catatan, Rudy Suhartono, Kepala Desa/Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu, Kubar sudah ketiga kali menyusuri perjalanan dari Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar) ke Kecamatan Melak, Kubar, Selasa (9/1/2024).

Perjalanan lebih mudah. Ada rahasianya ternyata. Pengendara harus mendownload aplikasi Geo Tracker di Playstore hp android anda. Meski tidak ada signal seluler. Aplikasi ini tetap aktif penunjuk arah perjalanan yang benar. Lebih mudah lagi, jika sudah memiliki rekam atau riwayat perjalanan sebelumnya. Jika anda berminat, bisa kontak Mediaoke.id, untuk mendapatkan riwayat perjalanan.

LEBIH MUDAH: Ruas jalan yang mulus, lebar dan lurus tapi berdebu jika berpapasan dengan kendaraan lain.

Jalan poros tengah, dari arah Kubar. Anda akan mengawalinya menumpang feri penyeberangan di Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak. Membayar Rp 25 ribu per unit roda empat. Melanjutkan, melintasi dua kampung Kecamatan Mook Manaar Bulatn. Yakni Kampung Karangan dan Jengan. Hingga melintasi di Jembatan Ing Martadipura, Kecamatan Kota Bangun, sekitar 198,7 km. Tergantung pacu kendaraan. Namun rata-rata menghabiskan waktu antara 3-5,5 jam.

MAKANAN RINGAN: Di atas Jembatan Ing Martadipura, Kota Bangun banyak pedagang menjual makanan ringan dan buah-buahan. Ada pentol goreng, es, buah rambutan, dan lainnya. Menurut penjual, berjualan setiap hari dan banyak pengunjung sore hari.

Dalam perjalanan tadi, akan melintasi kawasan HTI (Hutan Tanaman Industri). Dilanjutkan, jalan khusus untuk kendaraan umum di ruas jalan akses tambang PT. Fajar Sakti Prima (FSP) Bayan Group.

Patut diperhatikan. Perjalanan ini, kerap berpapasan dengan kendaraan truk fuso HTI, mengangkut kayu bahan plastik. Debu kerap memperpendek jarak pandang. Jika rawan berpapasan bisa mengurangi kecepatan atau menepi jalan. Jika hujan, sedikit licin. Karena ada sebagian ruas jalan yang masih tanah.

Persoalan lainnya lagi banyak persimpangan jalan yang bisa tersesat. Hal ini menjadi harapan kepada pemerintah, agar segera dibangunkan rambu lalu lintas. Karena informasi yang diterima sudah banyak pengendara tersesat. Meski dapat teratasi dengan cara kembali arah. Setiba di Kota Bangun melanjutkan perjalanan ke Tenggarong sekitar 63 km atau 2-2,5 jam. Ke Samarinda sekitar 32 km atau sekitar 40 menit.

BERJUALAN: Isna, ibu pemilik warung RT 6 Desa Teluk Muda, Kecamatan Kahala melayani kuliner, buah-buahan, dan lainnya bagi wisata perjalanan Kubar-Kukar.

Jangan kuatir. Perjalanan kerap disuguhkan warung kuliner dan hasil sumber daya alam lainnya. Seperti buah-buahan, produk ikan asin, ikan salai (asap), dan gula merah. Ini ditemukan di jalan poros Kecamatan Kota Bangun-Kecamatan Kahala. Untuk mendapatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) juga agak mudah. Terutama di ruas jalan tersebut. Tapi lebih baik menyiapkan persediaan khusus konsumsi selama perjalanan.

JALAN UMUM: Mantan Gubernur Kaltim Isran Noor meninjau jalan umum di jalan tambang PT.FSP. Ruas jalannya dari arah Samarinda ke Kubar, sebelah kanan, berdampingan dengan jalan tambang yang berada di sebelah kiri.

Mantan Gubernur Kaltim Isran Noor pernah meninjau pembangunan jalan yang dibangun PT FSP (Bayan Group), Selasa (7/12/2021). Menyertai Ketua Bappeda Kaltim Aswin. Ruas jalannya 100 km sedang proses Pembangunan. Akses jalan ini koneksi wilayah Kukar, Kutai Timur dan Kubar (Senyiur – Tabang – Gunungsari – Muara Pahu).

Isran Noor memberikan penilaian positif kepada Bayan Group. Dapat menjadi contoh bagi perusahaan lainnya yang beroperasi di Kaltim, agar masyarakat juga dapat merasakan manfaat keberadaan perusahaan tersebut dengan membangunkan jalan masyarakat. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *